Mengenal Aset Kripto: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan

Aset kripto merupakan salah satu tren investasi yang sedang populer di kalangan masyarakat, terutama di era digital seperti sekarang ini. Namun, sebelum berinvestasi di aset kripto, ada baiknya kita mempelajari dulu tentang apa itu aset kripto, jenis-jenisnya, kelebihan dan kekurangan, serta cara berinvestasi di aset kripto.

🤷‍♂️ Apa itu Aset Kripto?

Aset kripto adalah aset yang tidak berwujud dan hanya ada dalam bentuk digital. Aset kripto tidak dikendalikan oleh otoritas sentral seperti bank atau pemerintah, melainkan oleh jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia. 

Aset kripto menggunakan kriptografi untuk mengenkripsi data transaksi dan identitas pengguna, sehingga transaksi menjadi lebih aman, anonim, dan transparan. Aset kripto juga menggunakan buku besar terdistribusi atau blockchain untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam jaringan. 

Blockchain adalah sebuah rantai blok yang berisi informasi transaksi yang tidak bisa diubah atau dihapus. Blockchain memungkinkan setiap pengguna untuk melihat dan memverifikasi transaksi yang terjadi dalam jaringan.

Jenis Aset Kripto

Aset kripto dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, antara lain:

– Koin

Koin adalah aset kripto yang memiliki blockchain sendiri dan berfungsi sebagai mata uang digital. Koin biasanya digunakan untuk melakukan transaksi peer-to-peer tanpa perantara. Contoh koin adalah Bitcoin dan Ethereum yang memiliki jaringan blockchain sendiri.

– Token

Token adalah aset kripto yang dibangun di atas blockchain lain dan berfungsi sebagai unit nilai atau hak akses untuk suatu layanan atau aplikasi. Token biasanya digunakan untuk mendukung proyek-proyek inovatif atau sosial yang menggunakan teknologi blockchain. Contoh token adalah Chainlink, Uniswap, dan Aave. Ketiganya merupakan aset kripto yang dibangun di atas jaringan blockchain Ethereum.

– Stablecoin

Stablecoin adalah aset kripto yang nilainya dikaitkan dengan aset lain yang lebih stabil, seperti mata uang fiat, emas, atau indeks. Stablecoin biasanya digunakan untuk mengurangi volatilitas harga dan memfasilitasi perdagangan lintas batas. Contoh stablecoin adalah USDT dan USDC yang nilainya dikaitkan dengan mata uang Dollar Amerika Serikat.

– Exchange Token

Exchange Token adalah aset kripto yang diterbitkan oleh bursa aset kripto dan berfungsi sebagai alat pembayaran biaya transaksi atau alat tukar dengan aset kripto lainnya. Exchange Token biasanya digunakan untuk mendapatkan diskon atau insentif dari bursa aset kripto. Contoh exchange token adalah BNB (diterbitkan oleh Binance) dan PTU (diterbitkan oleh Pintu). 

Minimum Investasi di Aset Kripto

Minimum investasi di aset kripto tergantung kebijakan dari masing-masing platform exchange kripto. Namun, biasanya investasi dapat dimulai dengan kisaran modal Rp5.000  – 10.000 saja. 

Sebagai contoh, kalau di aplikasi Pluang, minimal investasi kripto adalah sebesar Rp5.000. Sedangkan kalau di Pintu, minimal investasinya sebesar Rp11.000. Di aplikasi lain mungkin akan berbeda lagi.

Kelebihan Aset Kripto

Berinvestasi di aset kripto memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

– Potensi keuntungan tinggi

Aset kripto memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat karena harga yang fluktuatif dan volatil. Pada tahun 2021, harga salah satu aset kripto, yaitu Shiba Inu (SHIB) bahkan sempat mengalami lonjakan lebih dari 46 juta persen. Luar Biasa!

– Kemudahan akses

Aset kripto bisa diakses oleh siapa saja yang memiliki akses internet dan perangkat elektronik, tanpa memerlukan perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Aset kripto juga bisa ditransaksikan kapan saja dan di mana saja tanpa batasan waktu dan wilayah.

– Penghasilan Pasif

Aset kripto juga bisa memberikan penghasilan pasif kepada investor. Beberapa cara untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset kripto antara lain melalui proses staking, lending, mining, dan farming.

– Keamanan dan transparansi

Aset kripto menggunakan teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi menjadi lebih aman, anonim, dan transparan. Transaksi aset kripto tidak bisa dipalsukan, dibatalkan, atau diubah oleh pihak lain. Transaksi aset kripto juga bisa dilihat dan diverifikasi oleh semua pengguna jaringan.

– Inovasi dan diversifikasi

Aset kripto merupakan salah satu bentuk inovasi teknologi yang terus berkembang dan menawarkan berbagai solusi untuk berbagai sektor dan industri. Aset kripto juga bisa menjadi salah satu pilihan diversifikasi portofolio investasi yang bisa mengurangi risiko dan meningkatkan imbal hasil.

Kekurangan Aset Kripto

Berinvestasi di aset kripto juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

– Risiko tinggi

Aset kripto memiliki risiko yang lebih tinggi daripada instrumen reksadana dan saham karena harganya yang sangat fluktuatif. Harga aset kripto bisa turun secara drastis dalam waktu singkat karena adanya perubahan pasar, regulasi, atau insiden yang tidak terduga. Investor harus siap menghadapi kemungkinan kerugian yang besar jika tidak berhati-hati.

– Rentan penipuan dan hacking

Meskipun jaringan blockchain sangat aman, tetapi platform exchange kripto masih sangat rentan terhadap kejahatan cyber. Makanya, sebagian besar kasus kejahatan di industri kripto itu selalu berhubungan dengan aksi peretasan atau pencurian aset kripto dari sebuah platform exchange. Selain kejahatan cyber, industri aset kripto juga rentan dengan berbagai kasus penipuan (scam), rug pull, hingga skema ponzi. 

– Kurangnya regulasi 

Aset kripto masih belum memiliki regulasi yang jelas dan seragam di berbagai negara. Hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian hukum bagi investor maupun pihak-pihak terkait. Beberapa negara bahkan melarang atau membatasi penggunaan aset kripto sebagai alat pembayaran atau investasi.

Cara Investasi Aset Kripto

  1. Tentukan tujuan investasi 
  2. Pilih aset kripto yang akan kamu beli. Misal Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau Solana (SOL)
  3. Buat akun di platform investasi aset kripto yang aman dan terpercaya, seperti Ajaib Kripto, Indodax, Pintu, Tokocrypto atau di bursa kripto global yang populer seperti Binance dan Coinbase
  4. Isi saldo ke akun
  5. Beli aset kripto
  6. Simpan atau kelola aset kripto sesuai dengan strategi investasi kamu

Faktor yang Mempengaruhi Imbal Hasil Aset Kripto

Imbal hasil aset kripto adalah selisih antara harga jual dan harga beli aset kripto ditambah dengan imbal hasil tambahan yang diperoleh dari program-program yang diikuti oleh investor. Imbal hasil aset kripto dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

– Fluktuasi harga

Harga aset kripto sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar, berita dan sentimen, regulasi dan kebijakan, serta peristiwa dan insiden. Fluktuasi harga bisa memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan atau kerugian yang besar dalam waktu singkat.

– Biaya transaksi

Biaya transaksi adalah biaya yang harus dibayar oleh investor untuk melakukan transaksi aset kripto. Biaya transaksi bergantung pada jenis aset kripto, ukuran transaksi, dan kepadatan jaringan. Biaya transaksi bisa mengurangi imbal hasil investasi jika terlalu tinggi.

– Risiko penipuan

Risiko penipuan adalah risiko kehilangan aset kripto akibat penipuan atau kejahatan cyber yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Risiko penipuan bisa menghapus imbal hasil investasi jika tidak diantisipasi dengan baik.

– Program-program tambahan

Program-program tambahan adalah program-program yang ditawarkan oleh platform investasi aset kripto untuk memberikan imbal hasil tambahan kepada investor. Program-program tambahan bisa berupa staking, lending, atau mining. Program-program tambahan bisa meningkatkan imbal hasil investasi jika dipilih dengan tepat.

Dimana Berinvestasi Aset Kripto?

Saat ini, investasi aset kripto hanya bisa dilakukan melalui bursa kripto atau platform trading aset kripto. Berikut ini beberapa contohnya:

FAQ

1. Apakah aset kripto halal atau haram? 

Aset kripto masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan ahli syariah. Beberapa ulama menganggap aset kripto halal karena memiliki fungsi sebagai alat tukar dan nilai simpan yang sah. Namun, sisanya menganggap aset kripto haram karena tidak memiliki otoritas sentral, tidak didukung oleh aset nyata, dan rentan terhadap spekulasi dan manipulasi.

2. Apakah aset kripto legal atau ilegal? 

Aset kripto memiliki status legal yang berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, aset kripto diakui sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan di bursa berjangka yang mendapat izin dari Bappebti.

3. Apakah aset kripto aman atau berisiko? 

Aset kripto memiliki tingkat keamanan dan risiko yang tinggi. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi menjadi lebih aman, anonim, dan transparan. Namun, aset kripto juga rentan terhadap penipuan atau kejahatan cyber yang bisa merugikan investor.

Alternatif investasi

Selain aset kripto, berikut adalah pilihan investasi lain yang patut kamu pertimbangkan:

1. Emas

Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai tinggi dan stabil, serta bisa dijadikan sebagai lindung nilai dari inflasi, krisis, dan ketidakpastian ekonomi.

Baca Emas 101

2. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka yang menawarkan bunga tetap yang lebih tinggi daripada tabungan biasa, serta dilindungi oleh LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Baca Deposito 101

3. Reksa dana

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi profesional, dengan modal yang relatif kecil dan risiko yang terdiversifikasi.

Baca Reksadana 101

4. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu, yang memberikan imbal hasil berupa bunga (kupon) yang dibayarkan secara periodik kepada pemegangnya.

Baca Obligasi 101

5. Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Berinvestasi saham memberikan keuntungan berupa capital gain dan dividen.

Baca Saham 101

6. P2P lending 

P2P lending adalah platform pinjam-meminjam uang online yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) tanpa perantara, yang menawarkan kemudahan, kecepatan, fleksibilitas, dan imbal hasil yang menarik bagi lender, namun juga memiliki risiko gagal bayar (default) yang harus diwaspadai oleh lender.

Baca P2P Lending 101
Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

2 thoughts on “Mengenal Aset Kripto: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan”

    • oneaset kyknya sudah tidak kerjasama lagi dgn Triv. jadi kalau mau jual kripto, harusnya tetap bisa lewat platofrm triv langsung

      Reply

Leave a Comment