Apa Itu Inflasi? Pengertian, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Inflasi merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam dunia ekonomi. Namun, banyak dari kita mungkin masih belum sepenuhnya memahami apa itu inflasi dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita. Oleh karena itu, pada artikel berikut akan dijelaskan tentang inflasi, penyebabnya, serta cara menghadapinya. 

INTI 🌍:
Inflasi adalah ketika kamu harus bayar lebih mahal untuk mendapatkan sesuatu yang kamu butuhkan. Misalnya, kamu butuh bensin untuk mengisi mobil atau motor kamu yang harganya Rp6.000 per liter. Tapi, suatu hari, harga bensin jadi Rp8.000 per liter. Itu artinya inflasi. Inflasi bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, karena permintaan bensin meningkat signifikan sehingga bahan baku bensin jadi langka atau mahal, atau karena pemerintah menaikkan pajak bensin.

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa dengan uang yang sama, kita dapat membeli lebih sedikit barang dan jasa daripada sebelumnya. 

Misalnya, jika harga sebungkus beras naik dari Rp10.000 menjadi Rp 12.000, maka kita perlu membayar lebih banyak uang untuk membeli beras yang sama.

Inflasi umumnya diukur dengan menggunakan indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI), yang mengukur perubahan rata-rata harga sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Jenis-Jenis Inflasi

Inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, tingkat keparahannya, dan dampaknya terhadap perekonomian. Berikut adalah beberapa jenis inflasi yang penting untuk dipahami:

1. Inflasi permintaan (demand-pull inflation)

Inflasi permintaan terjadi ketika permintaan agregat dalam perekonomian melebihi penawaran agregat. Ini sering terjadi dalam kondisi ekonomi yang tumbuh dengan cepat. Permintaan yang tinggi mendorong kenaikan harga karena produsen berusaha menyesuaikan dengan permintaan yang tinggi.

2. Inflasi penawaran (cost-push inflation)

Inflasi penawaran disebabkan oleh peningkatan biaya produksi. Hal ini bisa terjadi karena kenaikan harga bahan baku, kenaikan upah tenaga kerja, atau peningkatan biaya produksi lainnya. Produsen yang mengalami kenaikan biaya cenderung menaikkan harga barang dan jasa untuk menjaga profitabilitasnya.

3. Inflasi struktural

Inflasi struktural adalah jenis inflasi yang disebabkan oleh kendala struktural sehingga membuat struktur permintaan dan penawaran di pasar secara agregat menjadi tidak seimbang, dimana permintaan lebih tinggi daripada penawaran dan mengakibatkan kenaikan harga. 

4. Inflasi impor (imported inflation)

Inflasi impor adalah jenis inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor akibat depresiasi nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing.

5. Inflasi Inti

Inflasi inti mengacu pada perubahan harga yang terjadi dalam indeks harga konsumen (CPI) setelah dikecualikan beberapa komponen harga yang cenderung lebih fluktuatif seperti harga makanan dan energi. Dengan mengesampingkan fluktuasi harga makanan dan energi, inflasi inti memberikan gambaran yang lebih stabil tentang tren inflasi keseluruhan.

6. Inflasi Non-Inti

Inflasi non-inti adalah perubahan harga yang mencakup semua komponen dalam indeks harga konsumen (CPI), termasuk harga makanan dan energi. Inflasi ini lebih sensitif terhadap perubahan harga yang bersifat sementara atau eksternal, seperti fluktuasi harga bahan pangan akibat cuaca atau perubahan harga minyak dunia..

7. Hiperinflasi

Hiperinflasi adalah jenis inflasi yang ekstrim dan sangat merusak. Ini terjadi ketika harga-harga naik dengan cepat dan tidak terkendali. Contoh yang paling terkenal adalah kasus-kasus inflasi hiper di beberapa negara, seperti di Zimbabwe, Venezuela, dan Sudan.

inflasi tak terkendali di Zimbabwe
Potret kondisi hiperinflasi di Zimbabwe

Penyebab Inflasi

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan inflasi, namun yang paling umum adalah empat hal berikut ini, antara lain:

– Jumlah uang beredar terlalu banyak

Jika uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan barang dan jasa yang ada, maka orang akan bersaing untuk membeli barang dan jasa tersebut, sehingga membuat harga menjadi tinggi.                                  

– Melemahnya nilai tukar mata uang

Nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Jika nilai tukar mata uang domestik melemah terhadap mata uang asing, maka harga barang impor akan naik, sehingga meningkatkan biaya produksi dan akhirnya mendorong inflasi. Sebaliknya, jika nilai tukar mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing, maka harga barang impor akan turun, sehingga menurunkan biaya produksi dan akhirnya menekan inflasi.

– Peningkatan biaya produksi

Biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Jika biaya produksi naik, misalnya karena kenaikan harga bahan baku, upah, atau pajak, maka produsen akan menaikkan harga barang atau jasa yang mereka produksi untuk menutup biaya tersebut (inflasi biaya). 

– Permintaan barang/jasa yang meningkat

Jumlah permintaan barang/jasa juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Jika permintaan naik, misalnya karena kenaikan pendapatan masyarakat, faktor preferensi, atau karena bertambahnya jumlah penduduk, maka harga barang atau jasa tersebut juga otomatis akan naik karena adanya persaingan antara pembeli untuk mendapatkan barang/jasa tersebut.

Dampak Inflasi

Inflasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif baik bagi individu maupun kehidupan masyarakat secara umum, diantaranya yaitu: 

a. Dampak positif inflasi

Inflasi dapat memberikan dampak positif bagi produsen, eksportir, atau peminjam, karena mereka dapat meningkatkan pendapatan, keuntungan, atau kemampuan membayar utang mereka. 

Inflasi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian, karena dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, investasi, atau lapangan kerja.

b. Dampak negatif inflasi

Inflasi dapat memberikan dampak negatif bagi konsumen, importir, atau penabung, karena mereka harus membayar lebih mahal untuk membeli suatu barang atau jasa, mengimpor barang dari luar negeri, atau menyimpan uang di bank. 

Inflasi juga dapat memberikan dampak negatif bagi perekonomian di suatu negara, karena dapat menurunkan daya beli masyarakat, menimbulkan ketidakstabilan harga, mengurangi kesejahteraan sosial, hingga menambah angka kemiskinan.

Cara Menghadapi Inflasi

Meskipun inflasi adalah hal yang umum dalam ekonomi, ada beberapa cara untuk menghadapinya:

1. Investasi

Salah satu cara untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi adalah dengan berinvestasi. Investasikan uangmu ke aset yang memiliki potensi untuk mengalahkan tingkat inflasi, seperti reksa dana, obligasi, P2P lending, dan saham.

2. Diversifikasi portofolio

Diversifikasi membantu mengurangi risiko dan dapat memberikan perlindungan dalam kondisi inflasi. Karena itu, diversifikasi portofolio investasi kamu. Jangan hanya mengandalkan satu jenis aset saja. Beberapa instrumen investasi lain yang patut dipertimbangkan diantaranya adalah deposito, emas, dan aset kripto

3. Siapkan dana darurat

Siapkan dana darurat yang setara dengan 3-6 kali pengeluaran bulanan. Memiliki dana darurat penting dalam menghadapi inflasi karena dapat memberikan keamanan finansial yang lebih baik untuk membiayai berbagai hal tak terduga.

FAQ

1. Apa bedanya inflasi dan deflasi?

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam periode waktu tertentu. Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam periode waktu.

2. Apa yang menyebabkan inflasi?

Inflasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti peningkatan jumlah uang yang beredar, biaya produksi yang meningkat, perubahan dalam permintaan dan penawaran, serta faktor eksternal seperti perubahan harga bahan baku global.

4. Berapa angka inflasi terbaru?

Untuk mengetahui berapa angka inflasi terbaru, kamu dapat mengakses data inflasi resmi yang disediakan oleh Bank Indonesia (BI).

3. Apa saja dampak inflasi?

Inflasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Inflasi dapat meningkatkan pendapatan, keuntungan, atau kemampuan membayar utang bagi produsen, eksportir, atau peminjam. Inflasi juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, investasi, atau lapangan kerja. Namun, inflasi juga dapat menurunkan daya beli masyarakat, menimbulkan ketidakstabilan harga, atau mengurangi kesejahteraan sosial.

4. Bagaimana cara melindungi uang dari inflasi?

Salah satu cara untuk melindungi uang dari inflasi adalah dengan berinvestasi pada jenis aset yang memiliki potensi pertumbuhan nilai lebih tinggi daripada tingkat inflasi, seperti saham atau reksa dana.

Kesimpulan

Inflasi adalah fenomena umum dalam ekonomi yang dapat memiliki dampak signifikan pada kehidupan kita. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu inflasi, penyebabnya, dampaknya, dan cara menghadapinya. Dengan pendidikan keuangan yang baik serta langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi keuangan pribadi kita dengan baik dari dampak negatif inflasi.

Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment