Mengenal P2P Lending: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan

Peer-to-peer lending atau P2P Lending adalah salah satu jenis investasi yang semakin populer di Indonesia. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di P2P Lending, ada baiknya kamu mengenal lebih dulu apa itu P2P Lending, bagaimana cara kerjanya, kelebihan dan kekurangan dari instrumen investasi ini, serta bagaimana cara berinvestasi di P2P Lending dengan aman dan menguntungkan. Simak berikut ini.

🤷‍♂️ Apa itu P2P Lending?

P2P Lending adalah singkatan dari peer-to-peer lending, yang artinya pemberian pinjaman antara individu atau kelompok tanpa melibatkan pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. 

P2P Lending biasanya dilakukan melalui platform online yang menghubungkan antara pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower).

Lender adalah orang atau institusi yang memiliki dana lebih dan ingin mendapatkan imbal hasil dari bunga pinjaman. Borrower adalah orang atau usaha kecil yang membutuhkan dana untuk berbagai keperluan, seperti modal usaha, pendidikan, kesehatan, atau konsumsi. 

Platform P2P Lending bertindak sebagai perantara yang menyediakan layanan seperti verifikasi data, penilaian risiko, penagihan, dan penyelesaian sengketa.

Jenis P2P Lending

Secara umum, ada dua jenis P2P Lending yaitu:

a. P2P Lending Produktif

Jenis Peer to Peer Lending produktif memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis yang membutuhkan dana untuk meningkatkan produktivitas atau pendapatan mereka. Contoh dari pinjaman produktif adalah pinjaman modal usaha, pinjaman pendidikan, pinjaman kesehatan, atau invoice financing. Pinjaman produktif umumnya memiliki jangka waktu lebih panjang dan bunga yang lebih ringan daripada pinjaman konsumtif.

b. P2P Lending Konsumtif

Jenis Peer to Peer Lending konsumtif memberikan pinjaman kepada orang atau usaha kecil yang membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi atau gaya hidup mereka. Contoh dari pinjaman konsumtif adalah pinjaman belanja, pinjaman liburan, pinjaman pernikahan, atau payroll financing. Pinjaman konsumtif biasanya memiliki jangka waktu yang lebih pendek dan bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman produktif.

Minimum Investasi di P2P Lending

Salah satu kelebihan dari P2P Lending adalah kamu bisa berinvestasi dengan modal yang relatif kecil. Setiap platform P2P Lending memiliki ketentuan minimum investasi yang berbeda-beda, tetapi umumnya berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta per pinjaman.

Selain itu, kamu juga bisa memilih untuk menyebarkan investasi kamu ke beberapa pinjaman yang berbeda untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan diversifikasi. Misalnya, dengan dana Rp 10 juta, kamu bisa berinvestasi di 10 pinjaman yang berbeda dengan nilai pendanaan masing-masing sebesar Rp 1 juta.

Kelebihan P2P Lending

P2P Lending memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan investasi lainnya, antara lain:

– Imbal hasil tinggi

P2P Lending menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito, obligasi, atau reksadana pasar uang. Bunga pinjaman di P2P Lending bisa mencapai 10% – 15% per tahun, tergantung dari risiko dan jangka waktu pinjaman.

– Proses yang mudah dan cepat

P2P Lending memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan mudah dan cepat melalui platform online. Kamu hanya perlu mendaftar, mengisi data diri, memilih produk pendanaan yang sesuai, dan mentransfer dana. Pendanaan kamu hanya akan cair ke pihak peminjam apabila target pendanaan terpenuhi seluruhnya. Jika tidak, dana investasi akan dikembalikan ke akun kamu.

– Fleksibilitas dan kontrol

P2P Lending memberikan fleksibilitas dan kontrol dalam berinvestasi. Di P2P Lending, kamu bisa memilih sendiri pinjaman yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu, dan imbal hasil yang diinginkan. Kamu juga bisa melihat informasi lengkap tentang peminjam (borrower), seperti data pribadi, riwayat kredit, tujuan pinjaman, dan rating risiko.

– Proteksi dana

Beberapa platform P2P Lending memiliki program asuransi kredit yang memberikan perlindungan terhadap nilai pendanaan investor ketika terjadi risiko gagal bayar. Untuk mendapatkan perlindungan ini, investor perlu membeli premi asuransi terlebih dulu saat akan mendanai. Dan patut diingat bahwa proteksi yang diberikan tidak melindungi 100% nilai pendanaan kamu, tetapi hanya sebagian saja, yakni di kisaran 80% – 90%. Selain itu, tidak semua pendanaan juga memiliki proteksi.

– Dampak sosial

P2P Lending memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Dengan berinvestasi di P2P Lending, kamu secara tidak langsung membantu seseorang atau bisnis kecil yang sedang membutuhkan dana untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kamu juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Kekurangan P2P Lending

P2P Lending juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

– Risiko gagal bayar

Risiko gagal bayar adalah risiko terbesar dari P2P Lending. Risiko ini terjadi ketika borrower tidak mampu membayar pinjaman sesuai dengan kesepakatan. Jika ini terjadi, kamu bisa kehilangan sebagian atau seluruh dana yang telah diinvestasikan. Pada P2P Lending, platform dengan tingkat gagal bayar rendah ditunjukkan oleh indikator TKB90 yang mendekati 100%. Semakin rendah persentase TKB90, berarti semakin tinggi risiko pinjaman macet atau gagal bayar di platform tersebut.

– Penilaian kredit tidak reliabel

Skor kredit dari platform P2P Lending tidak selalu cerminan risiko macet atau gagal bayar. Beberapa proyek dengan skor kredit tinggi malah bermasalah dalam pembayaran. Ini menunjukkan ketidakakuratan dan ketidakandalan penilaian kredit oleh platform. Maka itu, kamu tetap perlu melakukan analisis kredit versi kamu sendiri sebelum memutuskan untuk mendanai.

– Kurangnya perlindungan hukum

P2P Lending masih merupakan investasi yang relatif baru dan belum memiliki regulasi yang jelas dan kuat di Indonesia. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan peraturan tentang P2P Lending sejak 2016, namun masih banyak aspek yang belum diatur secara detail, seperti perlindungan konsumen, penyelesaian sengketa, atau penjaminan dana. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih platform P2P Lending yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

– Klaim asuransi sering bermasalah

Walaupun ada asuransi yang melindungi sebagian proyek pendanaan di P2P Lending, namun investor sering mengalami kesulitan saat ingin klaim asuransi jika proyek pendanaan macet atau gagal bayar. Platform P2P Lending juga biasanya tidak membantu investor dalam hal ini. Bahkan, ada beberapa kasus di mana klaim asuransi berlangsung sangat lama, atau bahkan tidak ditangani sama sekali. Makanya, daripada mengandalkan asuransi, saran saya mending kamu fokus pada pencegahan dengan memastikan hanya mendanai borrower dengan kualitas kredit bagus.

– Kurangnya likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi uang tunai dengan cepat dan mudah. P2P Lending memiliki likuiditas yang rendah karena kamu harus menunggu hingga pinjaman selesai dibayar oleh borrower agar bisa menarik keseluruhan dana. Untuk itu, pastikan kamu menggunakan uang dingin ketika berinvestasi di instrumen berbasis utang seperti P2P Lending ini.

Cara Investasi P2P Lending

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di P2P Lending, berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Pilih platform P2P Lending yang terpercaya, pastikan platform tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK, memiliki reputasi yang baik di kalangan investor dan borrower, serta menyediakan layanan dan fitur yang lengkap dan mudah digunakan.
  • Daftar sebagai investor, dengan mengisi data diri dan dokumen pendukung, seperti KTP, rekening bank, NPWP, dan selfie. Kamu juga harus menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku di platform P2P Lending pilihan kamu tersebut.
  • Top up dana, transfer uang ke rekening virtual account (VA) kamu di P2P Lending. Ini adalah rekening khusus yang biasanya dibuatkan oleh platform secara otomatis ketika seseorang mendaftar sebagai investor. Gunanya untuk top up saldo dan mendanai di pinjaman yang tersedia. 
  • Pilih pinjaman, pilih pinjaman yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu, dan imbal hasil yang diinginkan. Kamu juga bisa menggunakan fitur filter atau pencarian untuk mempermudah proses pemilihan pinjaman.
  • Investasikan dana, jika sudah menemukan proyek pinjaman yang ingin kamu danai, selanjutnya kamu tinggal masukkan nominal dana yang ingin kamu investasikan lalu klik investasi. Dana tersebut nantinya akan dihimpun dulu oleh platform sampai target dana pinjaman terpenuhi. Jika sudah terpenuhi, dana akan langsung disalurkan ke pihak borrower. Jika tidak, dana akan dikembalikan ke rekening secara penuh. 
  • Terima imbal hasil, setelah dana dicairkan ke borrower, kamu akan mulai menerima imbal hasil dari bunga pinjaman secara berkala sesuai dengan jadwal pembayaran yang ditentukan oleh platform P2P Lending. Imbal hasil ini akan masuk ke akun P2P Lending kamu secara otomatis dan bisa ditarik kapan saja.

Faktor yang Mempengaruhi Imbal Hasil P2P Lending

Terdapat sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi tingkat imbal hasil yang kamu peroleh dari berinvestasi di P2P Lending, antara lain:

– Bunga pinjaman

Bunga pinjaman adalah persentase dari jumlah pinjaman yang harus dibayar oleh borrower kepada lender sebagai imbalan atas pemberian pinjaman. Bunga pinjaman biasanya ditentukan oleh platform P2P Lending berdasarkan penilaian risiko dari borrower. Semakin tinggi risiko gagal bayar dari borrower, semakin tinggi pula bunga pinjaman yang ditawarkan.

– Jangka waktu pinjaman

Jangka waktu pinjaman adalah durasi atau lama waktu dari pemberian pinjaman hingga pelunasan pinjaman. Jangka waktu pinjaman biasanya berkisar antara 1 bulan hingga 36 bulan. Semakin lama jangka waktu pinjaman, semakin besar pula imbal hasil yang bisa kamu peroleh karena bunga pinjaman akan terakumulasi lebih banyak.

– Biaya administrasi

Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh platform P2P Lending kepada lender untuk menyediakan layanan seperti verifikasi data, penilaian risiko, penagihan, dan penyelesaian sengketa. Biaya administrasi ini biasanya dipotong dari imbal hasil yang kamu dapatkan dari bunga pinjaman. Biaya administrasi ini bisa berbeda-beda antara platform P2P Lending.

Dimana Berinvestasi P2P Lending?

Saat ini ada banyak platform atau aplikasi P2P Lending yang beroperasi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

1. Akseleran

Akseleran adalah platform P2P Lending yang berfokus pada pembiayaan UMKM produktif, seperti perdagangan, manufaktur, jasa, dan pertanian. Akseleran menawarkan imbal hasil rata-rata 9.5% – 10.5% per tahun, dengan minimum investasi Rp100 ribu per pinjaman.

2. Alami Sharia

Alamis Sharia adalah platform P2P Lending yang berbasis syariah, yang menyediakan pembiayaan untuk UMKM, koperasi, dan lembaga keuangan mikro syariah. Alami Sharia menawarkan imbal hasil 13% – 17% per tahun, dengan minimum investasi mulai dari Rp1 juta per pinjaman.

Daftar Alami Sharia

3. Amartha

Amartha adalah platform P2P Lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pedesaan melalui pembiayaan mikro. Amartha menawarkan imbal hasil hingga 22% per tahun, dengan minimum investasi Rp100 ribu per pinjaman. Satu hal yang unik dari Amartha adalah angsuran dibayar secara mingguan, sehingga memberikan arus kas yang lebih lancar bagi investor.

Daftar Amartha

4. Asetku

Asetku adalah platform P2P Lending yang utamanya menyediakan pinjaman konsumtif. Asetku menawarkan imbal hasil hingga 18% per tahun, dengan minimum investasi Rp500 ribu per pinjaman. Sayangnya, mendanai di platform ini sangat sulit karena banyak investor yang melakukan pendanaan dengan jumlah besar sehingga pinjaman selalu full. 

Baca juga:

5. Investree

Investree adalah platform P2P Lending yang menyediakan berbagai jenis pinjaman produktif untuk usaha seperti invoice financing, pre invoice financing, buyer financing, account payable financing, dan work capital term loan. Investree menawarkan imbal hasil 12% – 21% per tahun, dengan minimum investasi Rp10 juta per pinjaman.

Daftar Investree

📢 Jika berkenan, kamu dapat menggunakan kode referral -> HRUMZ saat mendaftar di Investree sebagai bentuk dukungan terhadap blog Zaipad

6. KoinWorks

KoinWorks adalah platform P2P Lending yang menyediakan pinjaman produktif dan konsumtif melalui produk KoinP2P dan KoinRobo. KoinWorks menawarkan imbal hasil hingga 18% per tahun, dengan minimum investasi Rp 100 ribu per pinjaman. 

Daftar KoinWorks

7. Modal Rakyat

Modal Rakyat adalah platform P2P Lending yang berfokus pada pembiayaan UMKM produktif. Modal Rakyat menawarkan imbal hasil hingga 20% per tahun, dengan minimum investasi Rp5 juta per pinjaman.

Daftar Modal Rakyat

Selain ketujuh platform P2P Lending di atas, sebetulnya masih ada banyak lagi platform P2P Lending lain yang beroperasi di Indonesia seperti Modalku, Danamas, dan lain-lain. Tentunya, setiap platform memiliki karakteristik, fitur, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

Pastikan kamu sudah memeriksa latar belakang, reputasi, legalitas, dan kinerja dari setiap platform sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau meminjam uang di platform P2P Lending tersebut.

FAQ

1. Apakah P2P Lending aman? 

P2P Lending adalah produk investasi yang memiliki risiko, terutama risiko gagal bayar. Makanya, kamu harus berhati-hati dalam memilih platform P2P Lending yang terpercaya dan terdaftar di OJK, serta memahami profil risiko dari setiap pinjaman yang kamu pilih.

2. Apakah P2P Lending halal? 

P2P Lending bisa halal atau haram tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis akad (perjanjian) utang-piutang yang dipakai, kejelasan dana dialirkan ke bisnis yang halal, serta kesepakatan harus bebas dari unsur penipuan, judi, dan ketidakadilan. Jika ingin berinvestasi sesuai syariah, kamu bisa memilih platform P2P Lending syariah sebagai tempat untuk mendanai. Namun, pastikan platform tersebut sudah terdaftar di Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

3. Apakah keuntungan P2P Lending termasuk objek pajak?

Ya, keuntungan P2P Lending termasuk pajak penghasilan (PPh) pasal 23 atas bunga pinjaman yang diterima oleh lender. Besarnya pajak ini adalah 15% dari bunga pinjaman, yang dipotong oleh platform P2P Lending sebelum disalurkan ke akun lender. Platform P2P Lending juga wajib memberikan bukti potong pajak kepada lender setiap bulan atau tahun.

Alternatif Investasi

Selain P2P Lending, berikut adalah pilihan investasi lain yang patut dipertimbangkan:

1. Emas

Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai tinggi dan stabil, serta bisa dijadikan sebagai lindung nilai dari inflasi, krisis, dan ketidakpastian ekonomi.

Baca Emas 101

2. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka yang menawarkan bunga tetap yang lebih tinggi daripada tabungan biasa, serta dilindungi oleh LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Baca Deposito 101

3. Reksa dana

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi profesional, dengan modal yang relatif kecil dan risiko yang terdiversifikasi.

Baca Reksadana 101

4. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu, yang memberikan imbal hasil berupa bunga (kupon) yang dibayarkan secara periodik kepada pemegangnya.

Baca Obligasi 101

5. Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Berinvestasi saham memberikan keuntungan berupa capital gain dan dividen.

Baca Saham 101

6. Aset Kripto 

Aset kripto adalah sebuah mata uang digital yang menggunakan kriptografi atau sandi rahasia sebagai jaminan keamanannya. Aset kripto bisa dibeli dan dijual di platform online yang disebut bursa kripto. Investasi kripto menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun dengan risiko tinggi pula.

Baca Aset Kripto 101
Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment