Mengenal Reksadana: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Investasi reksadana menawarkan kemudahan, fleksibilitas, dan potensi keuntungan yang cukup tinggi bagi para investor. 

🤷‍♂️ Apa itu Reksadana?

Reksadana adalah wadah yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 

Reksadana seperti kantong besar yang berisi uang dari banyak orang. Uang itu kemudian dipakai untuk membeli barang-barang yang bisa naik harganya, seperti saham, obligasi, atau deposito. Barang-barang itu disebut efek

Dari pembelian efek tersebut, kita bisa dapat untung berupa capital gain (selisih harga jual dan beli), bunga, atau dividen yang dibayarkan oleh perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan efek tersebut.

Reksadana diurus oleh orang-orang yang ahli dalam bidang investasi, yaitu manajer investasi. Manajer investasi akan memilih efek mana yang cocok untuk dibeli sesuai dengan jenis reksadana dan strategi manajer investasi tersebut. Manajer investasi juga akan mengawasi perkembangan harga efek dan melakukan penyesuaian jika perlu.

INTI 🌍:
Reksadana cocok untuk orang-orang yang ingin menabung uang dengan cara yang mudah dan aman. Kita tidak perlu pusing memikirkan efek mana yang harus dibeli atau dijual, karena itu sudah diurus oleh manajer investasi. Kita juga tidak perlu modal besar untuk berinvestasi di reksadana, karena kita bisa membeli unit penyertaan reksadana dengan harga yang terjangkau. Unit penyertaan reksadana adalah bukti bahwa kita memiliki bagian dari reksadana tersebut. Kita juga bisa menjual unit penyertaan reksadana kapan saja jika kita butuh uang.

Jenis Reksadana

Ada empat jenis reksadana yang perlu diketahui investor, yaitu:

1. Reksadana pasar uang

Reksadana yang hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, seperti deposito, sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau surat utang negara (SUN). Reksadana pasar uang memiliki risiko rendah, namun imbal hasilnya juga rendah.

2. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolionya dalam bentuk efek bersifat utang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun, seperti obligasi korporasi atau SUN. Reksadana pendapatan tetap memiliki risiko sedang, namun imbal hasilnya lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.

3. Reksadana saham

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolionya dalam bentuk efek bersifat ekuitas seperti saham perusahaan. Reksadana saham memiliki risiko tinggi, namun imbal hasilnya juga paling tinggi daripada jenis reksadana lainnya.

4. Reksadana campuran

Reksadana yang melakukan investasi dalam kombinasi antara efek bersifat utang dan efek bersifat ekuitas. Reksadana campuran memiliki risiko dan imbal hasil yang bervariasi tergantung pada komposisi portofolionya.

Selain keempat jenis reksadana di atas, dikenal juga jenis reksadana dollar dan reksadana syariah.

Minimum Investasi Reksadana

Salah satu kelebihan reksa dana adalah minimum investasinya yang relatif terjangkau. Kamu bisa mulai berinvestasi di reksa dana dengan modal serendah Rp10.000 saja. Namun, minimum investasi ini bisa berbeda-beda tergantung pada produk reksadana dan platform investasi yang kamu pilih. 

Reksadana adalah cara kerja reksadana
Alur investasi reksadana

Kelebihan Reksa dana

Berikut adalah beberapa kelebihan reksa dana sebagai instrumen investasi:

– Diversifikasi

Dengan berinvestasi di reksa dana, kamu bisa memiliki portofolio efek yang terdiri dari berbagai instrumen investasi yang berbeda. Hal ini bisa mengurangi risiko kerugian akibat penurunan harga salah satu instrumen investasi saja.

– Pengelolaan profesional

Dengan berinvestasi di reksa dana, kamu menyerahkan pengelolaan portofolio efek kepada manajer investasi yang profesional dan berpengalaman. Manajer investasi akan melakukan analisis, pemilihan, dan pemantauan efek yang sesuai dengan tujuan investasi reksa dana.

– Likuiditas tinggi

Instrumen reksadana memiliki likuiditas yang tinggi karena bisa dijual kapan saja. Kapanpun kamu membutuhkan dana, kamu bisa melakukan penjualan kembali unit penyertaan reksadana ke manajer investasi dan pasti akan dibeli. Kamu akan menerima dana hasil penjualan reksadana ke rekening dalam waktu maksimal tujuh hari kerja.

– Transparansi

Reksadana adalah produk investasi yang sangat transparan atau terbuka. Kamu bisa melihat sebagian besar informasi tentang reksadana, mulai dari siapa manajer investasinya, bagaimana komposisi aset, instrumen portofolio investasi, dan biaya-biaya yang dikenakan kepada investor. Informasi ini tersedia dalam fund fact sheet yang diterbitkan oleh manajer investasi setiap bulannya.

Kekurangan Reksa dana

Berikut adalah beberapa kekurangan reksadana sebagai instrumen investasi:

– Fluktuasi NAB

Sama seperti instrumen saham, nilai reksadana juga naik turun tergantung pergerakan harga efek di pasar. Fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana ini bisa menyebabkan nilai investasi kamu naik atau turun.

– Biaya

Berinvestasi reksadana memakan biaya-biaya tertentu yang dibebankan oleh manajer investasi dan bank kustodian. Biaya-biaya reksadana ini bisa berupa biaya pembelian, biaya penjualan kembali, biaya pengalihan, biaya manajemen, biaya kustodian, dan biaya lainnya.

– Keterbatasan kontrol

Berinvestasi reksadana berarti kamu menyerahkan seluruh kontrol pengelolaan investasi kepada pihak Manajer Investasi. Kamu tidak bisa mengintervensi keputusan investasi yang dibuat oleh Manajer Investasi. Kamu hanya bisa menjual reksadana jika kinerjanya tidak sesuai harapan dan beralih ke produk reksadana lain dari Manajer Investasi yang berbeda.

Cara Investasi Reksa dana

  • Tentukan tujuan dan profil risiko investasi. Apa tujuanmu berinvestasi di reksadana? Apakah untuk membeli rumah, biaya kuliah, atau persiapan pensiun? Apakah kamu seorang investor yang agresif atau konservatif?
  • Pilih platform investasi reksa dana. Ada banyak platform investasi reksadana yang tersedia di Indonesia. Pilih platform yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki reputasi yang baik.
  • Daftar dan buka akun investasi. Untuk memulai investasi reksa dana, kamu perlu mendaftar dan membuka akun investasi di platform yang kamu pilih. Kamu perlu mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan dokumen identitas yang diperlukan.
  • Pilih produk reksadana. Pilih reksadana yang cocok dengan tujuan dan profil risiko kamu. Kemudian, tentukan berapa unit penyertaan reksadana yang ingin kamu beli.
  • Lakukan pembayaran. Setelah memilih produk reksadana, kamu perlu melakukan pembayaran untuk membeli unit reksa dana. Ikuti seluruh proses pembayaran sesuai petunjuk.
  • Pantau kinerja investasimu. Kamu perlu memantau kinerja investasimu secara berkala untuk memastikan bahwa investasimu berjalan sesuai rencana. Kamu bisa melihat perkembangan nilai unit reksa dana, imbal hasil, dan portofolio efek dari produk reksadana yang kamu miliki.
  • Menjual reksadana. Jual reksadana kapan saja sesuai kebutuhan. Tergantung jenis reksadana yang kamu jual, umumnya kamu akan menerima dana hasil penjualan reksadana maksimal tujuh hari kerja setelah penjualan.

Faktor yang Mempengaruhi Imbal Hasil Reksa dana

Imbal hasil reksadana dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

– Kinerja portofolio efek

Kinerja portofolio efek adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi imbal hasil reksadana. Kinerja portofolio efek dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, industri, ekonomi, politik, dan sentimen pasar yang berkaitan dengan efek tersebut. Kinerja portofolio efek yang baik dapat meningkatkan imbal hasil reksadana, sebaliknya kinerja portofolio efek yang buruk dapat menurunkan imbal hasil reksadana.

– Strategi manajer investasi

Strategi manajer investasi meliputi pemilihan, alokasi, diversifikasi, dan rebalancing efek yang sesuai dengan tujuan investasi reksadana. Strategi manajer investasi yang tepat dan efektif dapat meningkatkan imbal hasil reksadana, sebaliknya strategi manajer investasi yang salah atau tidak efektif dapat menurunkan imbal hasil reksadana.

– Biaya-biaya reksadana

Biaya-biaya reksadana adalah biaya-biaya yang harus dibayar oleh investor atau reksadana kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan reksadana. Biaya-biaya reksadana dapat mengurangi imbal hasil reksadana karena mengurangi nilai investasi atau pendapatan investor.

Dimana Berinvestasi Reksa dana?

Reksadana dapat dibeli melalui Manajer Investasi langsung atau lewat Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

APERD dapat berupa bank umum, perusahaan sekuritas, dan aplikasi online yang menyediakan layanan investasi reksadana. Apabila kamu ingin berinvestasi reksadana, berikut adalah beberapa aplikasi reksadana terbaik yang bisa kamu pilih:

FAQ

1. Apa itu NAB? 

NAB adalah singkatan dari nilai aset bersih, yaitu nilai total aset reksa dana setelah dikurangi dengan total kewajiban reksa dana. NAB dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar untuk mendapatkan NAB per unit penyertaan. NAB per unit penyertaan adalah harga beli/jual reksadana pada hari tertentu.

2. Apa itu fund fact sheet? 

Fund fact sheet adalah dokumen yang berisi informasi penting mengenai produk reksa dana, seperti tujuan investasi, profil risiko, komposisi aset, instrumen portofolio investasi, kinerja, biaya, dan informasi lainnya. Fund fact sheet biasanya diterbitkan oleh manajer investasi setiap bulannya dan dapat diakses oleh investor secara online.

3. Apa itu cut off time? 

Cut off time adalah batas waktu transaksi pembelian atau penjualan unit penyertaan reksa dana agar dapat menggunakan NAB per unit penyertaan pada hari yang sama. Cut off time biasanya ditentukan oleh manajer investasi dan platform investasi reksa dana. Jika transaksi dilakukan sebelum cut off time, maka akan menggunakan NAB per unit penyertaan pada hari yang sama. Jika transaksi dilakukan setelah cut off time, maka akan menggunakan NAB per unit penyertaan pada hari kerja berikutnya.

4. Apa itu holding period? 

Holding period adalah periode waktu yang harus dilewati oleh investor sejak melakukan pembelian unit penyertaan reksa dana hingga dapat melakukan penjualan kembali unit penyertaan reksa dana tanpa dikenakan biaya penjualan kembali. Holding period biasanya ditentukan oleh manajer investasi dan berkisar antara 7 hari hingga 1 tahun. 

5. Apa itu switching? 

Switching adalah proses pengalihan sebagian atau seluruh unit penyertaan reksa dana dari satu produk reksa dana ke produk reksa dana lainnya yang masih dalam naungan manajer investasi yang sama. Switching biasanya dilakukan oleh investor untuk mengubah strategi investasi atau menyesuaikan dengan kondisi pasar. Switching dapat dikenakan biaya pengalihan sesuai dengan ketentuan produk reksa dana.

Alternatif Investasi

Selain reksadana, berikut adalah pilihan investasi lain yang layak dipertimbangkan:

1. Aset kripto

Aset kripto adalah sebuah mata uang digital yang menggunakan kriptografi atau sandi rahasia sebagai jaminan keamanannya. Aset kripto bisa dibeli dan dijual di platform online yang disebut bursa kripto. Investasi kripto menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun dengan risiko tinggi pula.

Baca Aset Kripto 101

2. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka yang menawarkan bunga tetap yang lebih tinggi daripada tabungan biasa, serta dilindungi oleh LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Baca Deposito 101

3. Emas

Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai tinggi dan stabil, serta bisa dijadikan sebagai lindung nilai dari inflasi, krisis, dan ketidakpastian ekonomi.

Baca Emas 101

4. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu, yang memberikan imbal hasil berupa bunga (kupon) yang dibayarkan secara periodik kepada pemegangnya.

Baca Obligasi 101

5. P2P lending 

P2P lending adalah platform pinjam-meminjam uang online yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) tanpa perantara, yang menawarkan kemudahan, kecepatan, fleksibilitas, dan imbal hasil yang menarik bagi lender, namun juga memiliki risiko gagal bayar (default) yang harus diwaspadai oleh lender.

Baca P2P Lending 101

6. Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Berinvestasi saham memberikan keuntungan berupa capital gain dan dividen.

Baca Saham 101
Zai

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

2 thoughts on “Mengenal Reksadana: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan”

  1. Saya udah nyobain beli rdn tapi masih belum tau tips n trick dalam memilih rdn yang tepat,,, kalau pilih jenis bisalah,, tapi di dalam jenisnya itu sendiri banyak produk rdn yang beredar… setelah saya nyobain mudah untuk beli, tapi ga dilanjutkan karena belum belajar lebih jauh

    Reply
  2. Sebetulnya sudah cukup lama aku pengin berinvestasi saham, tapi minimnya pengetahuan cara2nya dan berita simpang siur pihak perantara jadi bikin bingung dan ragu bermain saham.
    Seandainya ada yang membimbing orang terpercaya, aku bakalan langsung ikut.

    Reply

Leave a Comment