Di dunia investasi, reksadana campuran merupakan salah satu instrumen yang populer di kalangan investor.
Artikel ini akan menyediakan panduan komprehensif tentang reksadana campuran, termasuk keunggulan, risiko, dan strategi untuk memaksimalkan keuntungan investasi.
🤷♂️ Apa itu Reksadana Campuran?
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang investasinya tersebar di berbagai jenis aset.
Pengelolaan aset dalam reksadana campuran (mixed mutual funds) dilakukan oleh manajer investasi profesional yang membagi alokasi aset antara saham, obligasi, dan instrumen pasar uang berdasarkan kondisi pasar dan tujuan investasi.
Namun, ada aturannya, yaitu reksadana campuran tidak boleh memiliki lebih dari 79% dana yang dialokasikan ke satu instrumen investasi saja.
Misalnya, jika reksa dana campuran memiliki 75% dana yang diinvestasikan ke saham, maka sisanya harus diinvestasikan ke produk obligasi atau pasar uang, tergantung pada keputusan manajer investasi.
Keuntungan Reksadana Campuran
Investasi reksadana campuran memberikan sejumlah keuntungan bagi investor. Berikut adalah beberapa keuntungan reksadana campuran:
- Memberikan potensi tingkat imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito, emas, reksadana pasar uang (RDPU), dan reksadana pendapatan tetap (RPDT).
- Imbal hasil reksadana campuran bebas pajak.
- Reksadana campuran memungkinkan pengelolaan portofolio yang lebih fleksibel, meningkatkan potensi imbal hasil dengan risiko terkontrol.
- Portofolio terdiversifikasi karena dana yang terkumpul akan otomatis disebar ke berbagai instrumen pasar modal (saham dan obligasi) dan pasar uang.
- Dana dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman, sehingga memudahkan investor yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola investasinya sendiri.
- Reksadana campuran adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga aman.
Risiko Reksadana Campuran
Reksadana campuran memiliki keuntungan berupa fleksibilitas dan diversifikasi, namun juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dari reksadana campuran meliputi:
- Potensi imbal hasil lebih rendah: Dibandingkan dengan reksadana saham, reksadana campuran cenderung memberikan imbal hasil yang lebih rendah karena sebagian dana ditaruh pada produk deposito dan obligasi.
- Biaya pengelolaan relatif mahal: Biaya pengelolaan reksadana campuran biasanya lebih mahal daripada biaya yang dikenakan pada produk RDPU atau RDPT.
Contoh Reksadana Campuran
Berikut adalah beberapa contoh produk reksadana campuran:
1. Sucorinvest Flexi Fund
- Manajer Investasi: PT Sucorinvest Asset Management
- Total dana kelolaan (AUM): Rp290,53 miliar*
- Biaya kelola reksadana: 4,11%*
- Minimal pembelian: Rp100.000
2. Sucorinvest Citra Dana Berimbang
- Manajer Investasi: PT Sucorinvest Asset Management
- Total dana kelolaan (AUM): Rp242,31 miliar*
- Biaya kelola reksadana: 4,20%*
- Minimal pembelian: Rp100.000
3. Jarvis Balanced Fund
- Manajer Investasi: PT Jarvis Aset Manajemen
- Total dana kelolaan (AUM): Rp257,56 miliar*
- Biaya kelola reksadana: 5,01%*
- Minimal pembelian: Rp1.000.000
4. Schroder Dynamic Balanced
- Manajer Investasi: PT Schroder Investment Management Indonesia
- Total dana kelolaan (AUM): Rp161,53 miliar*
- Biaya kelola reksadana: 2,15%*
- Minimal pembelian: Rp100.000
5. Mandiri Investa Syariah Berimbang
- Manajer Investasi: PT Mandiri Manajemen Investasi
- Total dana kelolaan (AUM): Rp33,59 miliar*
- Biaya kelola reksadana: 2,67%*
- Minimal pembelian: Rp50.000
*data diambil dari Aplikasi Bibit per 19 November 2023
Tips Investasi Reksadana Campuran
- Tentukan Tujuan Keuangan: Berinvestasi dengan tujuan yang jelas akan membantu kamu dalam memilih produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan.
- Siapkan Dana Darurat: Pastikan kamu memiliki cukup dana darurat sebelum berinvestasi.
- Mulai dengan Modal Kecil: Kamu tidak perlu langsung berinvestasi dengan jumlah besar. Banyak produk reksadana campuran yang menawarkan investasi awal terjangkau.
- Pilih Manajer Investasi yang Tepat: Pilih manajer investasi dengan rekam jejak yang baik dalam mengelola produk reksadana campuran.
- Beli reksadana di platform resmi: Pastikan platform tempat kamu membeli reksadana telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Kamu bisa cek tulisan saya mengenai daftar aplikasi reksadana terbaik untuk menentukan pilihan.
- Baca Prospektus dan Fund Fact Sheet: Selalu baca dua dokumen ini sebelum kamu memutuskan untuk membeli reksadana campuran. Sebab dalam dokumen tersebut berisi semua hal yang perlu kamu tahu tentang produk reksadana, mulai dari siapa manajer investasinya, komposisi portofolio, besaran biaya-biaya yang dikenakan, kinerja historis, dan masih banyak lagi.
- Diversifikasi Investasi: Sebar uangmu ke berbagai produk reksadana atau instrumen investasi lain seperti emas dan deposito untuk mengurangi risiko.
- Pahami Biaya-Biaya yang Ada: Setiap reksadana memiliki biaya pengelolaan, biaya pembelian, dan biaya penjualan. Pastikan kamu mengerti semua biaya yang akan dipotong dari investasimu. Lalu pilih produk reksadana campuran dengan biaya terendah.
- Pantau Kinerja: Pantau kinerja reksadana pilihanmu secara berkala untuk memastikan investasimu berjalan dengan baik.
- Konsultasi dengan Ahli: Jika masih bingung, jangan ragu untuk meminta nasihat dari konsultan keuangan yang dapat memberikan pandangan objektif tentang pilihan investasimu.
Reksadana campuran menawarkan solusi investasi yang seimbang untuk investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan efisien.
Dengan menggabungkan berbagai jenis aset, reksadana campuran dapat mengurangi risiko sekaligus memberikan potensi pertumbuhan. Penting bagi investor untuk memahami profil risiko mereka dan melakukan riset sebelum memilih produk reksadana campuran.
