Di Indonesia, pilihan investasi syariah ada lumayan banyak. Pada tulisan ini, saya akan membahas tentang 10 jenis investasi syariah online yang menguntungkan, halal, serta hanya membutuhkan modal investasi yang kecil.
P.S. Sebelum berinvestasi, ada baiknya bila kamu sudah menyiapkan dana darurat minimal 6x pengeluaran bulanan untuk jaga-jaga, memiliki asuransi, pengetahuan yang cukup tentang instrumen investasi, dll. Selengkapnya, baca 5 hal yang perlu dipersiapkan sebelum berinvestasi.
10 Jenis Investasi Syariah Online Modal Kecil dan Menguntungkan
1. Deposito Syariah
Deposito syariah artinya kamu menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu (1, 3, 6, 12, atau 24 bulan) untuk mendapatkan return berupa nisbah (bagi hasil) sesuai dengan kesepakatan.
Biasanya bagi hasil tersebut diatur berdasarkan persentase. Misal, untuk deposito syariah 12 bulan di bank A persentasenya adalah 44% : 56%. Ini berarti setiap keuntungan yang diperoleh bank A pada bulan tersebut akan dibagi menjadi 44% untuk kamu dan 56% untuk bank.
Baca juga: 12 Tabungan Umroh Terbaik Tahun 2020 (Review Fitur dan Keunggulannya)
Karena prinsipnya bagi hasil, jadi ada kemungkinan return yang diterima setiap bulan berbeda-beda tergantung kinerja investasi di pasar. Hal ini berbeda dengan sistem deposito bank konvensional dimana jumlah return (bunga) yang akan diterima nasabah setiap bulannya bersifat tetap, pasti, dan sudah diketahui sejak awal.
Berinvestasi deposito syariah dapat dilakukan baik secara offline dengan mengunjungi bank syariahnya langsung maupun online lewat aplikasi.
Untuk membuka rekening deposito, umumnya dibutuhkan dana awal mulai dari Rp10 juta. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena setiap bank memiliki aturan yang berbeda-beda. Contoh, deposito di Bank Syariah Mandiri (BSM) yang hanya mensyaratkan minimum penempatan dana sebesar Rp2 juta.
2. Reksadana Syariah
Berinvestasi reksadana berarti kamu mempercayakan uang kamu kepada pihak ketiga untuk dikelola agar mendapatkan imbal hasil maksimal tanpa perlu terlibat secara langsung.
Ada 4 jenis reksadana yang umum diketahui, antara lain reksadana pasar uang (RDPU), reksadana pendapatan tetap (RDPT), reksadana campuran, dan reksadana saham.
Selain itu, ada juga jenis reksadana indeks dan Exchange Tradded Fund (ETF) atau reksadana yang diperjualbelikan di bursa saham.
Sama seperti bank, reksadana juga ada yang konvensional dan syariah. Cara membedakannya bisa dilihat dari ada atau tidak tulisannya “syariah/sharia” pada produk reksadana tersebut, contoh:
- Sucorinvest Money Market Fund (reksadana konvensional)
- Sucorinvest Sharia Money Market Fund (reksadana syariah)
Reksadana syariah dapat dibeli secara online melalui berbagai aplikasi reksadana, seperti Ajaib, Bibit, Bareksa, Ipotfund, Tanamduit, dll.
Di antara semua aplikasi reksadana terbaik di Indonesia, saya sangat merekomendasikan Bibit karena fiturnya yang lengkap, gratis biaya beli dan jual, komunitasnya yang besar, dan cocok untuk pemula. Kalau kamu ingin berinvestasi reksadana dan saham sekaligus di satu aplikasi, saya menyarankan mendaftar di Ajaib atau Ipotfund.
Kalau mau banyak pilihan produk reksadana, pilih Bareksa atau Ipotfund. Kalau mau bisa sekalian berinvestasi emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan beli asuransi, pilih Tanamduit.
Berapa minimum investasi di instrumen reksadana syariah? Mulai dari Rp10.000. Jadi, Sangat terjangkau.
Baca juga: Cara Membeli Reksadana Syariah di Berbagai Platform secara Online
3. Saham Syariah
Berinvestasi saham berarti kamu membeli kepemilikan saham atas suatu perusahaan terbuka. Saham ada yang konvensional dan ada juga yang syariah. Cek di sini untuk mengetahui daftar saham syariah terupdate di bursa efek Indonesia (baca petunjuk).
Petunjuk: Pilih kode indeks “ISSI” -> pilih tahun -> klik cari -> unduh dokumen terbaru -> buka file PDF (jangan excel). Di situ semua daftar saham syariah terupdate bisa kamu lihat.
Supaya bisa berinvestasi saham, kamu wajib membuka rekening efek di perusahaan sekuritas terlebih dulu. Misalnya, di Indopremier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, Ajaib Sekuritas Asia, Sinarmas Sekuritas, dll.
Berapa modal investasi saham syariah? Bervariasi, tergantung saham apa yang dibeli dan berapa nilainya pada saat itu.
*Minimal pembelian saham adalah 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham
Baca juga: 2 Cara Mudah Membeli Saham Telkomsel
4. Obligasi Syariah / Sukuk
Obligasi syariah atau sukuk adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang diterbitkan sesuai prinsip syariah oleh negara atau perusahaan kepada calon pemegang obligasi.
Sementara pemegang obligasi akan mendapat keuntungan berupa bagi hasil atau bunga pada obligasi konvensional secara berkala.
Hingga artikel ini ditulis, saya belum pernah sekalipun berinvestasi di instrumen obligasi karena tingkat return-nyayang bagi saya masih kurang menarik.
Namun, apabila kamu tertarik, kamu bisa berinvestasi sukuk melalui agen penjual resminya seperti bank-bank syariah, fintech (Investree, Tanamduit, Bareksa), atau perusahaan sekuritas.
Untuk minimum investasinya sendiri juga cukup terjangkau, yaitu Rp1 juta.
5. Emas
Emas termasuk salah satu jenis investasi syariah yang bisa diperjualbelikan secara online. Berikut ini beberapa tempat untuk berinvestasi emas secara online:
Berapa minimum investasi emas? tergantung kebijakan masing-masing platform. Sejauh ini minimum pembelian emas online paling murah ada di Buka Emas. Mulai dari Rp100 perak.
6. P2P Lending Syariah
Peer to Peer (P2P) Lending termasuk instrumen investasi baru di Indonesia. P2P Lending bekerja dengan cara mempertemukan antara pihak yang membutuhkan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (Lender). Kurang lebih mirip seperti cara kerja bank.
Di Indonesia, sudah ada lebih dari 160 perusahaan P2P Lending yang resmi terdaftar dan diawasi OJK. Sebagiannya bahkan sudah ada yang berizin.
Sama seperti instrumen saham dan reksadana, P2P Lending juga terdiri atas P2P Lending konvensional dan P2P Lending syariah. Di bawah ini daftar P2P lending syariah resmi di Indonesia hingga saat ini:
- PT. Investree Radhika Jaya (Investree) – ada yang konvensional, ada juga yang syariah
- PT. Ammana Fintek Syariah (Ammana)
- PT. Dana Syariah Indonesia (Dana Syariah)
- PT. Duha Madani Syariah (Duha Syariah)
- PT. Berkah Finteck Syariah (Berkah Fintek Syariah)
- PT. Syarfi Teknologi Finansial (Syarfi.id)
- PT. Alami Fintek Sharia (ALAMI Financial Technology)
- PT. Danakoo Mitra Artha (Danakoo)
- PT. Qazwa Mitra Hasanah (qazwa.id)
- PT. Maslahat Indonesia Mandiri (bsalam)
- PT. Kapital Boost Indonesia (Kapital Boost)
- PT. Piranti Alphabet Perkasa (Papitupi)
7. Properti
Secara umum, investasi properti termasuk jenis investasi syariah. Asalkan ia tidak mengandung unsur riba, gharar, dan hal lainnya yang bertentangan dengan ajaran agama islam.
Berkat adanya inovasi-inovasi baru di dunia keuangan, kini setiap orang menjadi semakin dimudahkan dalam berinvestasi properti karena minimum investasi yang terjangkau.
Saat ini, cukup dengan bermodalkan uang minimal Rp1 juta, kamu sudah bisa berinvestasi properti syariah secara online di berbagai platform crowdfunding misalnya CrowdDana atau P2P Lending khusus properti seperti Dana Syariah dan invesproperti.id.
8. Cryptocurrency
Mayoritas ulama saat ini berpendapat bahwa investasi pada aset kripto dan mata uang crypto (cryptocurrency) termasuk haram karena ada unsur gharar atau spekulasi di dalamnya.
Hal ini betul mengingat sebagian besar cryptocurrency tidak memiliki underlying asset sehingga rentan mengalami bubble. Mirip seperti yang terjadi pada Bitcoin tahun 2017 lalu yang sempat menyentuh harga Rp270 juta per 1 Bitcoin lalu turun drastis ke harga Rp49 juta di tahun 2018.
Terlepas dari itu semua, saya tetap memasukkan cryptocurrency sebagai investasi syariah dengan alasan sederhana bahwa cryptocurrency adalah sebuah mata uang.
Dengan demikian, seharusnya tidak ada bedanya ketika saya membeli cryptocurrency menggunakan Rupiah dengan ketika saya membeli Dollar, Yen, atau Euro menggunakan mata uang Rupiah.
Adapun soal pergerakan harganya yang fluktuatif, saya pikir itu adalah hal yang wajar. Toh nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar, Yen, Euro, dan mata uang lainnya juga terus berubah-ubah setiap hari. It’s just the market.
Jadi, apakah investasi cryptocurrency termasuk halal atau tidak? Ikuti hati nurani kamu masing-masing.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi cryptocurrency, kamu bisa membelinya secara online dengan harga terjangkau di Indodax, Luno, Triv, dan lain sebagainya.
9. Forex
Investasi forex (foreign exchange) pada dasarnya adalah kegiatan menukarkan suatu mata uang dengan mata uang lainnya untuk mendapatkan keuntungan capital gain ketika nilai tukar mata uang tujuan naik di masa depan.
Misal, pada hari senin saya membeli mata uang Dollar senilai Rp14 ribu sesuai harga pada saat itu. Satu bulan kemudian, nilai dolar ternyata naik menjadi Rp15 ribu per 1 dolar. Jika saya menukar kembali uang Dollar saya tadi ke Rupiah, maka saya akan mendapatkan keuntungan capital gain sebesar Rp1.000 dari setiap satu dollar yang saya miliki.
Dalam islam, trading forex termasuk jenis investasi online yang syariah. Hal ini sesuai dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 28/DSN-MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang (Al-Sharf).
Meski begitu, perlu diketahui bahwa hanya jenis transaksi spot saja yang diperbolehkan dalam agama islam. Sementara untuk jenis transaksi forward, swap, dan option pada forex menurut ulama adalah haram karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
Bagaimana cara investasi forex syariah? Tukarkan uang kamu di bank, money changer, atau di broker forex terpercaya yang sudah memiliki opsi akun syariah.
Untuk saat ini, investasi forex saya dilakukan dengan mengandalkan fitur menabung mata uang asing di Jenius BTPN.
10. Equity Crowd Funding (ECF)
Equity crowd funding (ECF) pada dasarnya mirip dengan investasi saham. Bedanya investasi ECF tidak dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, perusahaan yang terdaftar juga umumnya adalah UKM (bukan perusahaan besar) dan tidak memiliki status perusahaan terbuka.
Equity Crowd Funding termasuk investasi syariah selama kamu tidak berinvestasi di bisnis yang bertentangan dengan ajaran agama islam.
Di Indonesia, baru ada tiga platform ECF yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK, yaitu:
Berapa minimum investasi di ECF? Bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing platform. Adapun yang paling rendah sejauh ini ada di Bizhare; minimal investasi mulai dari Rp50.000 untuk satu lembar saham.
F.A.Q
Apa investasi syariah yang paling menguntungkan?
Tergantung profil risiko masing-masing orang. Bagi saya, saham dan P2P lending syariah adalah jenis investasi syariah online yang paling menguntungkan saat ini.
Baca juga: 13 Investasi Menguntungkan Tahun 2020, Cocok untuk Pemula!
Apa investasi syariah yang cocok untuk pemula?
Yang memiliki risiko rendah. Misal deposito syariah, reksadana syariah (namun yang reksadana jenis pasar uang), atau emas.
Apa saja jenis investasi syariah modal kecil?
Reksadana syariah (mulai dari Rp10 ribuan), saham syariah (ada saham yang bisa dibeli mulai dari Rp20ribuan), emas (mulai dari Rp100 perak), ECF (mulai dari Rp50 ribuan), dan cryptocurrency (mulai dari Rp10 ribuan di Indodax).
Kesimpulan
Berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah tentunya adalah pilihan yang terbaik bagi umat muslim. Sayangnya, di luar sana ada banyak sekali oknum yang suka memanfaatkan label “investasi syariah” untuk menipu para investor.
Karena itu, sebelum berinvestasi, kamu harus lihat dulu apakah investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi lembaga berwenang (OJK atau BAPPEBTI) atau belum. Kalau belum, sebaiknya hindari sekalipun itu digadang-gadang sebagai investasi syariah, 100% halal, investasi umat, dan segala macam. Be smart.