7 Investasi Jangka Pendek Paling Menguntungkan, Apa Saja?

Ada 5 hal yang perlu disiapkan sebelum berinvestasi. Salah satunya adalah menentukan apa tujuan investasi kamu.

Apakah itu tujuan investasi jangka panjang, jangka menengah, atau justru jangka pendek?

Jika yang kamu miliki sekarang adalah tujuan keuangan jangka pendek, kamu mungkin bisa mencapainya dengan berinvestasi pada satu atau beberapa instrumen investasi jangka pendek seperti yang akan saya jelaskan lebih lanjut di artikel ini.

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Setiap orang punya pendapat masing-masing tentang apa itu investasi jangka pendek. Bagi saya, investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dalam kurun waktu kurang dari atau maksimal 3 tahun.

Apabila ada orang yang beranggapan lain, misalnya di bawah 1 tahun atau 5 tahun, maka tidak masalah juga.

Investasi jangka pendek umumnya memiliki ciri berikut ini, antara lain:

  • Dilakukan dalam jangka waktu maksimal 5 tahun
  • Cocok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan keuangan jangka pendek, misalnya menyiapkan dana darurat
  • Bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan kas yang ada sementara waktu untuk mendapatkan profit yang konservatif
  • Disalurkan pada instrumen investasi yang likuid atau mudah dicairkan kapan saja
  • Memiliki return investasi yang relatif rendah, namun di atas rate inflasi tahunan

7 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

1. Deposito

Deposito merupakan salah satu produk bank yang memberikan imbal hasil bunga dengan rate yang lebih baik daripada tabungan biasa. Umumnya 3-5% per tahun tergantung kebijakan suku bunga acuan BI pada saat itu.

Berinvestasi deposito berarti kamu menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu, antara 1 – 24 bulan.

Kendati menawarkan bunga tinggi, deposito memiliki beberapa kekurangan diantaranya:

  • Dikenakan pajak bunga sebesar 20%
  • Dikenakan denda bila melakukan penarikan sebelum jatuh tempo
  • Pembukaan rekening deposito membutuhkan dana awal investasi yang cukup besar, umumnya Rp10 juta
  • Ketika tren suku bunga rendah, deposito menjadi tidak menarik karena bunganya pun ikut turun.

Deposito terbagi atas dua, yaitu deposito konvensional yang menggunakan sistem bunga dan deposito syariah dengan sistem nisbah (bagi hasil).

Untuk membuka rekening deposito, kamu cukup datang ke kantor cabang Bank terdekat (setiap bank pasti punya produk deposito) atau lakukan pengajuan secara online lewat aplikasi mobile banking resmi milik Bank tersebut.

2. Reksadana Pasar Uang

Dibandingkan deposito, berinvestasi di reksadana pasar uang jauh lebih menguntungkan karena mampu menawarkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi, antara 4 – 7% per tahun.

Selain itu, reksadana pasar uang juga merupakan instrumen investasi yang cukup likuid dengan jangka waktu pencairan dana yang hanya membutuhkan 1 hari kerja.

Berinvestasi reksadana pasar uang dapat dilakukan melalui Bank, perusahaan sekuritas, atau lewat Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) seperti Ajaib, Bibit, BukaReksa, Tanamduit, dan lain-lain.

3. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mengalokasikan minimal 80% modal pada efek bersifat utang dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Misalnya, obligasi perusahaan, surat utang negara,  sukuk, dan lain-lain.

Reksadana pendapatan tetap memiliki imbal hasil rata-rata 5 – 10% per tahun sehingga lebih menguntungkan. Selain itu, reksadana pendapatan tetap juga termasuk sebagai salah satu jenis investasi jangka pendek dengan jangka waktu investasi antara 1 – 5 tahun.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan (korporasi). Obligasi merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek yang dapat memberikan imbal hasil bunga atau kupon secara rutin kepada investor hingga akhir jatuh tempo.

Obligasi perusahaan umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi daripada obligasi yang diterbitkan negara. Beberapa contoh obligasi negara antara lain Obligasi Negara Ritel (ORI), Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), dan lain-lain.

Obligasi memiliki tenor jatuh tempo bervariasi. Ada yang kurang dari 5 tahun, ada pula yang lebih dari 5 tahun.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi obligasi, bisa melakukan pemesanan lewat bank, perusahaan sekuritas, atau pihak tertentu yang telah ditunjuk langsung sebagai agen penjual resmi oleh penerbit obligasi. Misalnya, di situs Bareksa, Investree, atau di aplikasi Tanamduit.

5. P2P Lending

Peer to Peer (P2P) Lending adalah platform yang mempertemukan antara pihak pemberi pinjaman (Lender) dengan pihak penerima pinjaman (Borrower) untuk melakukan perjanjian pinjam meminjam.

Di P2P Lending, kamu dapat memberikan pinjaman kepada pihak Borrower untuk memperoleh imbal hasil berupa bunga yang diberikan secara rutin atau lump sum tergantung dari kebijakan masing-masing platform P2P Lending.

Saat ini, setidaknya ada lebih dari 160 perusahaan P2P Lending di Indonesia yang telah resmi terdaftar dan diawasi OJK. Sebagiannya bahkan sudah mendapatkan izin.

P2P Lending cocok menjadi salah satu instrumen investasi jangka pendek karena memiliki tenor pendek (rata-rata di bawah 1 tahun), menawarkan imbal hasil yang jauh lebih menguntungkan hingga 21% per tahun, serta mempunyai minimal investasi yang terjangkau.

Apabila kamu tertarik mencari keuntungan setinggi-tingginya dari P2P Lending, maka saya menyarankan berinvestasi di P2P Lending konsumtif seperti Asetku, EasyCash, Uangme, atau Cashwagon.

Sebaliknya, buat kamu yang cenderung konservatif, berinvestasi di P2P lending produktif seperti Akseleran, Amartha, Investree, dan Komunal barangkali cocok untuk kamu.

6. Aset Kripto

Belakangan ini industri blockchain dan cryptocurrency dunia mulai banyak menarik perhatian. Hal ini menyusul pengumuman mengejutkan dari Paypal yang akhirnya resmi meluncurkan layanan aset kripto mereka sendiri pada tanggal 21 Oktober 2020 lalu.

Padahal, dulunya Paypal adalah salah satu perusahaan yang menolak keras adopsi blockchain dan cryptocurrency di aplikasi mereka lho. Haha

Cepat atau lambat, aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan lain sebagainya suatu saat bakal diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia dan menjadi salah satu bagian penting dari sistem keuangan internasional.

Terlepas dari volatilitas harganya, aset kripto diyakini cocok menjadi salah satu pilihan instrumen investasi jangka pendek yang menguntungkan.

Di Indonesia, kamu bisa berinvestasi mata uang kripto di platform jual beli kripto yang telah resmi terdaftar dan diawasi BAPPEBTI. Beberapa diantaranya seperti Indodax, Triv, Luno, dan Pintu.

7 Investasi Jangka Pendek Paling Menguntungkan, Apa Saja? 1
Investasi aset crypto di aplikasi Pintu

Diantara semua bursa aset kripto yang pernah saya coba, aplikasi Pintu adalah yang terbaik di Indonesia sejauh ini. Bahkan, tidak berlebihan bila saya menganggap Pintu memiliki kualitas yang kurang lebih serupa dengan aplikasi Bibit untuk investasi reksadana.

7. Saham

Secara umum, saham cocok untuk investasi jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang tergantung apa tujuan kamu dan saham apa yang kamu beli.

Asal punya ilmunya, berinvestasi saham dapat memberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi investor tanpa perlu keluar rumah.

Apa saja saham yang bagus untuk investasi jangka pendek?

Ketika investor berniat investasi saham untuk jangka pendek, biasanya ia akan memilih saham lapis dua (second liner) atau lapis tiga (third liner) agar bisa mencetak keuntungan investasi dalam jangka waktu yang relatif cepat. Mingguan bahkan bulanan.

Apa itu saham lapis dua dan lapis tiga?

Dalam investasi saham, dikenal istilah saham First, Second, dan Third Liner.

Istilah ini pada dasarnya digunakan untuk mengelompokkan saham berdasarkan market cap atau kapitalisasi pasar. Berikut penjelasannya:

  • Saham First Liner (lapis pertama) adalah kelompok saham Blue Chip dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun.
  • Saham Second Liner (lapis kedua) adalah kelompok saham dengan nilai kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar – Rp10 triliun
  • Saham Third Liner (lapis ketiga) adalah kelompok saham dengan nilai kapitalisasi pasar kurang dari Rp500 miliar

Untuk berinvestasi saham kamu wajib memiliki rekening efek terlebih dulu yang bisa dibuka di berbagai perusahaan sekuritas seperti Ajaib Sekuritas (via aplikasi Ajaib), Indopremier Sekuritas Mirae Asset Sekuritas, Sinarmas Sekuritas Mahakarya Artha Sekuritas (via Stockbit), BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Cara Buka Rekening Saham di Stockbit (Update 2021)

Kesimpulan

Untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek, sebaiknya prioritaskan pengalokasian dana pada jenis investasi jangka pendek seperti deposito, RDPU, RDPT, obligasi, P2P Lending, aset kripto, dan saham.

Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko kamu masing-masing dan jangan lupa untuk menerapkan strategi investasi jangka pendek yang tepat agar tujuan keuangan kamu dapat tercapai dengan baik.

Zai

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment