Dilihat dari jangka waktunya, investasi terbagi atas tiga, yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.
Tulisan ini akan membahas tentang berapa lama durasi ideal investasi jangka panjang dan apa saja jenis investasi jangka panjang terbaik yang sesuai dengan profil risiko. Termasuk kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berapa lama durasi ideal investasi jangka panjang?
Setiap orang tentu punya pendapat masing-masing mengenai berapa lama durasi ideal investasi jangka panjang.
Namun secara umum, yang dimaksud investasi jangka panjang adalah segala jenis investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun.
7 Jenis Investasi Jangka Panjang Terbaik dan Menguntungkan
Untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, kamu perlu berinvestasi pada instrumen investasi yang sesuai yang dapat memberikan imbal hasil besar dalam jangka panjang.
Apa saja jenis investasi jangka panjang tersebut? Berikut adalah beberapa instrumennya:
1. Emas
Emas adalah instrumen investasi jangka panjang pertama yang sudah sangat populer sejak jaman dulu. Emas dianggap sebagai safe haven oleh investor karena nilainya yang stabil dan cenderung meningkat seiring waktu, sekalipun dalam situasi ekonomi yang bergejolak.
Emas memiliki spread (selisih harga beli dan jual) yang cukup besar sehingga membuatnya tidak cocok untuk investasi jangka pendek. Bahkan untuk BEP (balik modal) saja, paling tidak kamu perlu menahan investasi emas kamu dulu dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. (kecuali ada promo beli emas di harga jual seperti yang kerap diadakan aplikasi Tanamduit)
Untuk mendapat keuntungan yang “berarti” dari investasi emas, investor disarankan untuk menahan investasi emas mereka lebih dari lima tahun. Berikut grafik perubahan nilai emas dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
Asumsi kamu membeli 1 gram emas pada tahun 2014 di harga Rp470.000 dan terus menahannya hingga sekarang (saat artikel ini ditulis) di harga Rp872.000, maka kenaikan nilai investasi emas kamu secara presentase sudah mencapai 85%.
Kamu kamu menjualnya di bulan Juli kemarin pas harga emas ANTM tembus Rp1 juta, maka kenaikan nilainya adalah 112%. Kalau di saham, ini namanya multibagger.
Kelebihan investasi emas:
- Nilai stabil, cenderung meningkat ketika kondisi ekonomi rill bergejolak
- Dapat menjadi tempat untuk menyimpan dana darurat
- Likuid, bisa dijual kapan saja
- Cocok sebagai instrumen untuk melindungi nilai kekayaan (hedging)
- Sekarang sudah bisa berinvestasi emas digital secara online
Kekurangan investasi emas:
- Harga fluktuatif, kenaikannya cenderung melambat ketika kondisi ekonomi sedang stabil
- Risiko kehilangan (bila berinvestasi emas fisik)
- Terdapat biaya spread yang membuatnya tidak cocok dijadikan sebagai investasi jangka pendek
Dimana berinvestasi emas?
Demi menghindari risiko kehilangan, saya menyarankan pembaca untuk berinvestasi emas digital, bukan fisik di platform jual beli emas terpercaya. Beberapa diantaranya antara lain aplikasi Pluang, Indogold, Tanamduit, Bareksa, dll.
2. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menyalurkan dana investor pada portfolio Efek campuran yang terdiri dari instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.
Karena terdapat instrumen saham didalamnya, reksadana campuran otomatis cocok bila dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Kelebihan:
- Diversifikasi otomatis, modal ditempatkan pada berbagai portofolio efek
- Potensi keuntungan lebih besar daripada jenis reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap
- Tidak perlu repot menyusun portofolio investasi sendiri, semuanya diserahkan pada Manajer Investasi
Kekurangan:
- Risiko kerugian tinggi yang disebabkan oleh fluktuasi harga
- Fee manajemen lumayan tinggi karena dikelola secara aktif
Dimana berinvestasi reksadana campuran?
Berinvestasi reksadana campuran dapat dilakukan lewat Manajer Investasi langsung, perusahaan sekuritas, bank, atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) lainnya yang ditunjuk langsung oleh Manajer Investasi.
Karena ini zaman digital, rekomendasi saya adalah lakukan investasi reksadana secara online lewat beberapa aplikasi reksadana terpercaya sebagaimana yang sudah pernah saya tulis di artikel berikut: Aplikasi investasi reksadana terbaik di Indonesia.
Hal yang sama juga berlaku untuk semua jenis reksadana.
3. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang menempatkan minimal 80% modal investor pada instrumen saham.
Reksadana saham memiliki risiko paling tinggi diantara semua jenis reksadana lainnya. Hal ini karena instrumen utamanya adalah saham yang mana memiliki pergerakan harga yang sangat fluktuatif. Oleh karenanya, cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Kelebihan:
- Menawarkan potensi keuntungan paling tinggi diantara semua jenis reksadana
- Pengelolaan portofolio Efek diserahkan sepenuhnya kepada Manajer Investasi
- Diversifikasi otomatis, modal investor disebarkan secara otomatis pada berbagai saham perusahaan. Jadi bukan hanya dibelikan saham dari satu perusahaan saja.
Kekurangan:
- Risiko kerugian paling tinggi diantara semua jenis reksadana
- Biaya manajemen tinggi karena reksadana saham dikelola secara aktif
4. Reksadana indeks
Reksadana indeks adalah jenis reksadana dengan susunan portofolio yang mengikuti indeks yang dijadikan acuan. Saya sudah pernah menulis panjang lebar tentang reksadana indeks di artikel pengertian reksadana indeks, sejarah, keuntungan, dan kerugiannya.
Sama seperti reksadana saham, reksadana indeks juga merupakan salah satu jenis investasi jangka panjang karena memiliki fluktuasi harga yang sangat fluktuatif.
Baca juga: Daftar 20 reksadana indeks di Indonesia, Mana yang Terbaik?
Kelebihan:
- Diversifikasi otomatis
- Biaya manajemen relatif rendah karena dikelola secara pasif
- Potensi keuntungan tinggi
Kekurangan:
- Harga fluktuatif, mirip reksadana saham
- Risiko kerugian tinggi
5. Saham
Sebetulnya instrumen saham dapat menjadi investasi jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang, tergantung dari bagaimana strategi investasi kamu.
Apakah kamu suka mengoleksi saham gorengan atau blue chip? Apakah kamu memilih jadi investor saham atau justru seorang trader?
Untuk investasi saham jangka panjang, investor disarankan membeli saham blue chip (saham dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun)kemudian menahannya dalam jangka waktu yang lama.
Kelebihan investasi saham:
- Potensi keuntungan tinggi, terutama dalam jangka panjang
- Jual beli mudah serta dapat dilakukan secara online
- Likuid, saham dapat dibeli dan dijual kapan saja selama jam perdagangan bursa
- Keuntungan saham dapat diperoleh dari capital gain dan deviden
Kekurangan investasi saham:
- Risiko tinggi
- Pergerakan harga saham sangat fluktuatif, apalagi di kategori saham lapis dua dan lapis tiga
- Beberapa saham ada yang tidak likuid. Hindari membeli saham ini, kecuali kamu mengerti apa yang kamu lakukan
Dimana berinvestasi saham?
Berinvestasi saham dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perantara perusahaan sekuritas (broker).
Untuk berinvestasi saham, kamu wajib memiliki RDN terlebih dulu yang didapat dari perusahaan sekuritas. RDN adalah Rekening Dana Nasabah yang dibuat khusus bagi nasabah perorangan atau perusahaan untuk penyelesaian transaksi di pasar modal.
Di Indonesia, sudah ada beberapa perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan pendaftaran rekening efek dan jual/beli saham secara online tanpa perlu mengirim berkas fisik sama sekali. Contohnya antara lain PT. Ajaib Sekuritas Asia (Ajaib), PT. Indopremier Sekuritas (IPOT), PT. Mandiri Sekuritas (MOST), Mirae Asset Sekuritas, dan lain-lain.
7. Properti
Orang kaya umumnya memiliki banyak properti yang mereka jadikan sebagai investasi jangka panjang.
Hal ini wajar mengingat kenaikan harga properti belakangan ini cukup tinggi, bahkan mencapai 20% per tahun. Apalagi kalau kamu membeli properti di daerah perkotaaan.
Berinvestasi properti memiliki potensi keuntungan dan risiko yang cukup tinggi. Pendapatan dari investasi properti bisa diperoleh dari keuntungan menjual properti di atas harga beli atau dari hasil menyewakan properti.
Kelebihan:
- Investasi properti dapat menggunakan leverage pinjaman dari bank
- Kemungkinan cuan tinggi, karena jumlah populasi selalu meningkat sedangkan jumlah tanah tetap (kecuali dilakukan reklamasi sih)
- Cuan dapat diperoleh dari capital gain (menjual di atas harga beli) atau dari pendapatan sewa
Kekurangan:
- Butuh modal besar
- Balik modal butuh waktu bertahun-tahun, maka itu properti cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang
- Risiko tinggi, apalagi jika menggunakan dana pinjaman dari bank
- Tidak likuid, jualan properti tidak sama seperti jualan kacang
Dimana berinvestasi properti?
Berinvestasi properti dapat dilakukan lewat metode tradisional dengan membeli properti secara tunai atau bisa juga dengan berinvestasi sahamnya dan mendapatkan keuntungan langsung dari hasil penjualan/sewa properti tersebut.
Saat ini sudah ada beberapa perusahaan inovatif yang menawarkan metode investasi properti seperti itu. Contohnya, Invesproperti.id, CrowdDana.id, dan ekuitas.id dengan minimum investasi terjangkau, mulai dari Rp1 juta.
Tips Investasi Jangka Panjang
Apabila kamu ingin berinvestasi dalam jangka panjang, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan diantaranya:
- Sebelum investasi, pastikan kamu sudah memiliki dana darurat yang cukup terlebih dulu
- Setelah itu, cek apa profil risiko kamu (bisa cek di sini)
- Sesuaikan jenis investasi jangka panjang yang dipilih berdasarkan hasil profil risiko dan tujuan investasi kamu
- Lakukan diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko
- Gunakan strategi investasi Dollar Cost Averaging (beli rutin) untuk mendapatkan harga investasi rata-rata yang optimal. Strategi DCA ini cocok untuk diterapkan pada jenis investasi jangka panjang
- Pelajari bagaimana cara kerja instrumen investasi yang kamu pilih agar bisa untung maksimal. Misalnya, jika kamu memilih berinvestasi di instrumen saham, kamu bisa belajar lewat buku saham atau komunitas saham.
Dollar Cost Averaging (DCA) atau beli rutin adalah strategi investasi yang cocok diterapkan pada instrumen investasi jangka panjang
F.A.Q
Apakah tabungan berjangka termasuk investasi jangka panjang?
Menurut saya tidak karena tabungan berjangka pada dasarnya adalah produk simpanan. Bukan produk investasi, layaknya deposito. Selain itu, suku bunganya pun kecil. Masih jauh lebih bagus deposito.
Sayangnya, maksimal tenor deposito setahu saya cuman sampai 2 tahun. Jadi, tidak cocok untuk investasi jangka panjang.
Apa saham untuk investasi jangka panjang?
Saham blue chip. Seperti saham-saham bank (BCA, Mandiri, BNI, BRI, dll), saham Telkom, saham Unilever, dan lain sebagainya. Lebih lengkap bisa cek saham-saham yang terdapat di indeks IDX30 atau LQ45.
Kesimpulan
Ada dua teman kita dalam berinvestasi, pertama adalah modal dan kedua adalah waktu. Jika kita kurang memiliki modal, maka kita masih bisa memaksimalkan keuntungan investasi lewat waktu.
Caranya adalah dengan berinvestasi sedini mungkin dan dalam jangka waktu yang selama mungkin. Mengutip perkataan om Warren Buffet: “Our favorite holding period is forever”.
Jadi, kalau kamu tertarik berinvestasi jangka panjang, pilih salah satu atau beberapa instrumen investasi jangka panjang di atas lalu hold selama mungkin agar cuan maksimal. Tapi kalau kamu mau tarik cepat juga, ya tidak masalah. Terserah kamu.