Faktor Penyebab Kemiskinan, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah kemiskinan. Meskipun negara ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa dalam berbagai bidang, namun masih banyak warga yang hidup di bawah standar kesejahteraan. 

Faktanya, angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Lalu, apa saja faktor penyebab kemiskinan di Indonesia? Simak artikel berikut.

Faktor Penyebab Kemiskinan

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat internal maupun eksternal. Berikut adalah lima faktor umum penyebab kemiskinan di Indonesia, antara lain:

1. Tingkat pendidikan yang rendah

tingkat pendidikan rendah merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan

Pendidikan yang rendah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraannya. Pendidikan yang rendah dapat menyebabkan seseorang kurang memiliki keterampilan, pengetahuan, atau wawasan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja atau berwirausaha. Akibatnya, mereka akan sulit mendapatkan penghasilan yang cukup dan mudah miskin.

2. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya over populasi atau kepadatan penduduk yang berlebihan. Jika jumlah penduduk terlalu banyak di suatu daerah, maka orang-orang akan mudah miskin. Hal ini karena kebutuhan pokok seperti makanan, air, atau rumah akan jadi langka dan mahal. Mereka juga akan susah cari kerja karena minimnya lapangan pekerjaan dan ketatnya persaingan.

3. Bencana alam

Bencana alam juga dapat menjadi faktor penyebab kemiskinan. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan tanah longsor dapat merusak infrastruktur, fasilitas umum, rumah, dan aset produktif masyarakat. Hal ini otomatis akan menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat yang terkena dampaknya. Bahkan banyak orang yang jatuh miskin setelah kena bencana alam.

4. Pengangguran meningkat

pengangguran meningkat merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan

Pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan atau sumber pendapatan tetap, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Orang yang menganggur identik dengan hidup yang tidak sejahtera dan berkualitas. Semakin banyak orang yang menganggur, maka akan semakin tinggi pula angka kemiskinan.

5. Distribusi pendapatan yang tidak merata

Distribusi pendapatan yang tidak merata mencerminkan adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan tidak memiliki akses yang cukup terhadap sumber daya, pendidikan, kesehatan, dan peluang usaha. Hal ini membuat mereka sulit untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.

Selain kelima hal di atas, masih ada berbagai faktor lain yang juga dapat menyebabkan kemiskinan, diantaranya:

  • Bersikap malas dan tidak peduli: Orang yang malas dan tidak peduli enggan untuk berusaha dan berkontribusi, sehingga tidak produktif dan tidak sejahtera.
  • Menderita penyakit tertentu: Orang yang menderita sakit kritis seperti kanker stadium lanjut, stroke, jantung, dan gagal ginjal biasanya akan mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan hingga dapat menyebabkan jatuh miskin bila sakitnya berkepanjangan.
  • Memiliki pola pikir yang salah: Orang yang pesimis dan bergantung pada orang lain cenderung tidak mau mengubah nasib mereka dengan cara positif dan kreatif, sehingga sulit keluar dari kemiskinan.
  • Lahir dari keluarga miskin: Orang yang lahir dari keluarga miskin tidak memiliki akses yang baik terhadap pendidikan, kesehatan, gizi, sanitasi, dan infrastruktur, sehingga perkembangan mereka terhambat dan mewarisi siklus kemiskinan.
  • Konflik/Peperangan: Konflik atau perang yang terjadi dalam skala besar tidak hanya menghancurkan infrastruktur, fasilitas publik, dan menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan masyarakat yang terlibat menjadi miskin karena aktivitas ekonomi yang terganggu.
  • Korupsi: Korupsi menyebabkan ketidakadilan dan ketidakefisienan dalam pengelolaan sumber daya publik. Selain itu, perilaku korupsi juga secara tidak langsung dapat mengurangi kualitas layanan publik, sehingga merugikan masyarakat umum, terutama yang miskin.
  • Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang tidak tepat atau tidak efektif dapat menyebabkan masalah ekonomi dan sosial yang berdampak pada kemiskinan, seperti pajak yang tinggi atau subsidi yang rendah untuk barang-barang pokok.

Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya yang meliputi kebutuhan makanan maupun non makanan seperti pakaian dan tempat tinggal. 

Di Indonesia, kemiskinan diukur menggunakan indikator garis kemiskinan. Garis kemiskinan mencerminkan jumlah uang atau nilai rupiah yang dibutuhkan seseorang untuk membeli kebutuhan pokoknya selama sebulan, baik kebutuhan makanan dan non-makanan. 

Standar garis kemiskinan ini diatur oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti inflasi dan kondisi di suatu daerah. Orang yang pendapatannya kurang dari garis kemiskinan disebut sebagai orang miskin. 

Jadi, misalnya, BPS menetapkan garis kemiskinan sebesar Rp500.000 per bulan, maka orang yang rata-rata pendapatannya sebulan di bawah nilai tersebut otomatis dianggap sebagai orang miskin. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,9 juta orang atau 9,36 persen dari total penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

Jenis-Jenis Kemiskinan

Kemiskinan memiliki berbagai jenis, tergantung dari sudut pandang dan kriteria yang digunakan untuk mengukurnya. Berikut adalah beberapa jenis kemiskinan yang umum dikenal:

– Kemiskinan absolut

Kemiskinan absolut adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, seperti makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal. Orang-orang dengan kemiskinan absolut sering kali harus berjuang untuk bertahan hidup dari hari ke hari.

Baca juga: Cara mengatasi kemiskinan absolut

– Kemiskinan relatif

Kemiskinan relatif adalah kondisi di mana seseorang memiliki pendapatan yang lebih rendah daripada rata-rata pendapatan masyarakat di sekitarnya. Mereka yang hidup dalam kemiskinan relatif sering kali merasa tidak puas, iri, atau terpinggirkan dari kemajuan masyarakat.

Baca juga: Cara mengatasi kemiskinan relatif

– Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak karena faktor budaya atau pola pikir. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan kultural sering kali terjebak dalam pola pikir atau budaya yang menghambat perkembangan ekonomi.

Baca juga: Cara mengatasi kemiskinan kultural

– Kemiskinan struktural

Kemiskinan struktural adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri karena faktor struktur sosial atau sistem ekonomi yang tidak adil. Mereka yang hidup dalam kemiskinan struktural sering kali mengalami diskriminasi, korupsi, monopoli, atau kolusi dari pihak-pihak yang berkuasa.

Baca juga: Cara mengatasi kemiskinan struktural

Dampak Kemiskinan

Kemiskinan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi saja, tetapi juga pada aspek sosial, budaya, politik, hukum, kesehatan, dan lingkungan.  Berikut adalah beberapa dampak kemiskinan yang sering terjadi:

1. Meningkatnya kriminalitas di suatu daerah

Kemiskinan dapat menyebabkan meningkatnya kriminalitas di suatu daerah karena dapat menimbulkan rasa frustasi, putus asa, atau marah pada masyarakat miskin. Mereka cenderung melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, merampok, membunuh, atau mengedarkan narkoba untuk mendapatkan uang dengan cara cepat dan mudah.

2. Angka kematian meningkat

Kemiskinan dapat menyebabkan angka kematian meningkat karena dapat menurunkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat miskin. Mereka cenderung lebih rentan terhadap penyakit, kelaparan, kekurangan gizi, atau kecelakaan karena tidak memiliki akses yang baik terhadap pelayanan kesehatan, sanitasi, air bersih, atau makanan bergizi.

3. Akses mendapatkan pendidikan tertutup 

Kemiskinan dapat menyebabkan akses mendapatkan pendidikan tertutup karena dapat menghambat proses belajar mengajar masyarakat miskin. Mereka cenderung tidak memiliki biaya untuk membayar sekolah, buku, seragam, atau alat tulis. Selain itu, mereka juga cenderung tidak memiliki motivasi, kesempatan, atau dukungan untuk melanjutkan pendidikan mereka karena harus bekerja atau membantu orang tua mereka.

4. Terjadinya degradasi lingkungan

Kemiskinan dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan karena dapat meningkatkan tekanan terhadap sumber daya alam. Masyarakat miskin cenderung melakukan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan tidak berkelanjutan, seperti pembalakan liar, perburuan satwa, penambangan ilegal, atau pembakaran hutan. Hal ini dapat merusak ekosistem, keanekaragaman hayati, kualitas udara, atau ketersediaan air.

Cara Mengatasi Kemiskinan

Untuk mengatasi kemiskinan, diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan merupakan pertumbuhan ekonomi yang mampu memberikan manfaat dan kesempatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rentan.

Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan investasi, produktivitas, inovasi, diversifikasi, atau kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor strategis, seperti pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, atau jasa .

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan dengan meningkatkan akses dan mutu pendidikan, kesehatan, gizi, sanitasi, air bersih, atau perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.

Selain itu, juga perlu meningkatkan keterampilan, pengetahuan, atau wawasan masyarakat agar mampu bersaing di dunia kerja atau berwirausaha .

3. Meningkatkan infrastruktur dan fasilitas umum

Infrastruktur dan fasilitas umum merupakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.

Infrastruktur dan fasilitas umum dapat ditingkatkan dengan membangun atau memperbaiki jalan, jembatan, irigasi, listrik, telekomunikasi, transportasi umum, pasar, sekolah, rumah sakit, atau tempat ibadah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah tertinggal atau terpencil .

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang memberikan kemampuan dan kemandirian kepada masyarakat untuk mengelola sumber daya dan potensi yang dimilikinya secara optimal.

Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi, kesadaran, tanggung jawab, kepercayaan diri, atau kreativitas masyarakat dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Selain itu, juga perlu memberikan bantuan, fasilitas, atau insentif yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat, seperti modal usaha, bahan baku, alat produksi, pelatihan, bimbingan, atau pemasaran.

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan cara pemerintah dalam mengelola urusan negara secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, partisipatif, dan responsif.

Tata kelola pemerintahan yang baik dapat meningkatkan dengan melakukan reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, penegakan hukum, perlindungan hak asasi manusia, desentralisasi, atau penguatan demokrasi.

FAQ

1. Apa saja indikator kemiskinan di Indonesia?

Beberapa indikator kemiskinan di Indonesia adalah garis kemiskinan (Poverty Line), indeks kedalaman kemiskinan (Poverty Gap Index-P1), dan indeks keparahan kemiskinan (Poverty Severity Index-P2).

Apa saja program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan?

Beberapa program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Dana Desa, dan Program Kartu Prakerja.

Kesimpulan

Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, terjadi dimana-mana, dan dapat dipicu oleh berbagai macam hal. Untuk mengatasinya, dibutuhkan peran kerjasama berbagai pihak, mulai dari individu, masyarakat, pemerintah, hingga organisasi tingkat dunia.

Zai

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment