Cara Mengatasi Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural adalah bentuk kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial yang tidak adil dan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mengakses sumber daya dan pendapatan. 

Kemiskinan struktural biasanya dialami oleh kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan atau dieksploitasi oleh kelompok-kelompok yang berkuasa. 

Kemiskinan struktural tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga pada stabilitas dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi kemiskinan struktural yang menyentuh akar masalah.

INTI 🌍:
Bayangkan kamu punya sebuah kue cokelat yang enak. Kamu ingin membaginya dengan teman-temanmu di sekolah. Tapi, tiba-tiba ada anak yang lebih besar dan kuat datang dan merebut kue cokelatmu. Dia tidak mau berbagi dengan siapa pun, bahkan dengan teman-temannya sendiri. Dia juga mengejek dan mengusir kamu dan teman-temanmu dari tempat bermain. Kamu merasa sedih, marah, dan lapar. Kamu tidak bisa berbuat apa-apa karena kamu takut dia akan memukulmu.

Ilustrasi di atas adalah contoh sederhana dari kemiskinan struktural. Anak yang merebut kue cokelatmu itu ibaratnya adalah orang-orang yang lebih kuat dan kaya yang mengambil dan menguasai hal-hal penting untuk hidup. Kamu dan teman-temanmu seperti orang-orang yang lemah dan miskin yang tidak bisa mendapatkan hal-hal tersebut. Kamu juga merasa tidak dihargai dan tidak diperhatikan oleh anak itu, kurang lebih sama seperti yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami kemiskinan struktural.

Cara Mengatasi Kemiskinan Struktural

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan struktural, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Melakukan reformasi struktural

reformasi struktural sebagai salah satu cara mengatasi kemiskinan struktural

Pemerintah dapat melakukan reformasi struktural untuk mengubah sistem sosial yang tidak adil dan tidak demokratis menjadi sistem yang lebih adil dan demokratis. Reformasi struktural dapat meliputi reformasi politik, hukum, birokrasi, pajak, agraria, perdagangan, atau sektor-sektor lain yang berkaitan dengan kemiskinan.

2. Memberdayakan masyarakat

Masyarakat dapat melakukan pemberdayaan diri untuk meningkatkan kapasitas dan potensi mereka dalam menghadapi kemiskinan. Pemberdayaan masyarakat dapat meliputi penguatan organisasi masyarakat sipil, peningkatan partisipasi politik dan sosial, pengembangan keterampilan dan kewirausahaan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, atau pembentukan jaringan kerjasama dan solidaritas.

3. Meningkatkan akses dan kualitas layanan publik

Pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan akses dan kualitas terhadap sumber daya dan layanan publik yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur yang berkualitas dan merata, memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran dan cukup besar, meningkatkan anggaran dan pengawasan untuk sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, pertanian, atau lingkungan hidup.

Pembangunan infrastruktur era Jokowi

4. Mendorong inklusi dan integrasi

Pemerintah dan masyarakat dapat mendorong inklusi dan integrasi antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda untuk mengurangi ketimpangan dan konflik. Hal ini dapat dilakukan dengan menghapus diskriminasi dan stigma terhadap kelompok-kelompok tertentu, menghormati hak asasi manusia (HAM) dan keberagaman, mempromosikan toleransi dan dialog, atau menciptakan ruang-ruang bersama untuk berinteraksi dan bekerja sama.

Baca juga:

5. Mendorong kesetaraan gender

Mendorong kesetaraan gender juga penting dalam upaya mengurangi kemiskinan. Ketika perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki, mereka lebih cenderung dapat menghasilkan pendapatan dan mendukung keluarga mereka untuk membiayai kebutuhan hidup dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah.

Mengapa Kemiskinan Struktural Perlu Diatasi?

Kemiskinan struktural perlu diatasi karena dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain adalah:

– Rendahnya kualitas hidup

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan rendahnya kualitas hidup bagi individu maupun masyarakat, karena tidak memiliki akses dan kualitas terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, atau pendidikan.

– Angka kemiskinan meningkat

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan tingginya angka kemiskinan, terutama di kalangan anak-anak, perempuan, minoritas, atau kelompok rentan lainnya. Menurut data dari World Bank, pada tahun 2022 terdapat 648 juta orang di dunia atau sekitar 8% dari populasi global hidup dalam kemiskinan ekstrim, yang berarti mereka hidup dengan kurang dari US$2,15 atau setara Rp30.000-an per hari.

– Kurang sumber daya manusia yang berkualitas

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan berkurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif, karena rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, atau keterampilan.

– Ketimpangan sosial meningkat

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan meningkatnya ketimpangan sosial, seperti kesenjangan pendapatan, kekayaan, kesempatan, atau hak antara kelompok-kelompok masyarakat.

– Menghambat pertumbuhan ekonomi

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi, karena rendahnya aktivitas konsumsi masyarakat serta minimnya kegiatan investasi, produksi, dan perdagangan.

– Dapat memicu konflik dan kekerasan

Cara mengatasi kemiskinan struktural

Kemiskinan struktural dapat menyebabkan meningkatnya konflik dan kekerasan, seperti diskriminasi, eksploitasi, penindasan, atau perlawanan dari kelompok-kelompok masyarakat yang merasa tidak puas atau tidak adil.

FAQ

1. Apa itu kemiskinan struktural?

Kemiskinan struktural adalah salah satu bentuk kemiskinan yang disebabkan oleh ketidakadilan dan ketimpangan dalam struktur sosial masyarakat. Kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan struktural tidak memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang tersedia.

2. Apa perbedaan kemiskinan struktural dengan kemiskinan absolut?

Kemiskinan absolut diukur berdasarkan terpenuhinya kebutuhan dasar setiap individu seperti makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan, kemiskinan struktural lebih berkaitan dengan kemiskinan yang disebabkan oleh ketidakadilan dan ketimpangan dalam struktur sosial masyarakat. 

3. Apa saja faktor penyebab kemiskinan struktural?

Beberapa faktor penyebab kemiskinan struktural adalah monopoli dan pengendalian sumber daya oleh kelompok elit, diskriminasi dan marginalisasi terhadap kelompok minoritas, dan kurangnya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.

4. Apa dampak kemiskinan struktural?

Dampak kemiskinan struktural dapat dirasakan baik oleh individu maupun oleh masyarakat secara keseluruhan. Beberapa contoh dampak kemiskinan struktural adalah rentan terkena berbagai masalah kesehatan (fisik maupun mental), memiliki kualitas hidup yang rendah, minim pengetahuan dan pengalaman, hingga tidak dapat menikmati hak-hak asasi mereka seperti hak hidup, hak pendidikan, dan hak atas kesejahteraan.

5. Apa saja solusi untuk mengatasi kemiskinan struktural?

Beberapa solusi untuk mengatasi kemiskinan struktural adalah melakukan reformasi struktural, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik, mendorong pengembangan ekonomi lokal, dan membangun kapasitas dan kemandirian masyarakat.

Kesimpulan

Kemiskinan struktural adalah salah satu masalah sosial yang serius di Indonesia. Kemiskinan struktural tidak hanya berdampak pada kesejahteraan ekonomi, tetapi juga pada hak-hak dasar manusia. Untuk mengatasi kemiskinan struktural, diperlukan upaya-upaya yang bersifat komprehensif, partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.

Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment