Panduan Belajar Saham untuk Pemula, Mudah Kok!

Ada pandangan di masyarakat kalau berinvestasi di dunia saham punya risiko yang sangat besar. Pandangan ini tidak salah, juga tidak terlalu benar. Karena setiap investasi tentu mengandung risiko.

Hal ini lah yang membuat para pemula yang ingin belajar saham menjadi mengurungkan niatnya. Padahal, belajar saham untuk pemula sebenarnya tidak terlalu sulit. Asalkan ada kemauan, disitu pasti ada jalan bukan?

Tentu saja ada strategi yang harus dijalankan para pemula di dunia saham ini. Strategi yang berbasis pengetahuan mendalam soal investasi saham.

Nah, biar kamu nggak makin bingung, kami berikan sedikit panduan dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memahami dan menggeluti dunia saham.

Tentukan tujuan

Menentukan tujuan menjadi langkah awal yang penting dari diri kamu sebelum menggeluti saham. Tanpa tujuan yang jelas di awal, maka kamu akan berjalan tanpa arah. Hanya mengikuti arus tanpa pernah tahu kamu akan tiba di mana.

Dengan menentukan tujuan, kamu akan didorong untuk merancang strategi yang tepat dalam menekuni saham. Apakah untuk meraih keuntungan besar yang diraih dalam jangka panjang atau keuntungan kecil tapi sering didapat.

Bagi investor pemula, bermain saham dengan tujuan jangka panjang mungkin yang paling layak dicoba. Namun tentu saja, ini butuh waktu yang lama sampai kamu bisa meraup keuntungan.

Merancang target jangka pendek memang cukup menjanjikan keuntungan yang cepat. Tapi hal ini harus diiringi effort yang besar. Karena kamu harus rajin memantau perkembangan harga saham plus terus meng-update informasi kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang bisa memengaruhi harga saham.

Toh dengan mencoba target jangka pendek, kamu akan dipicu untuk terus cepat belajar mengenai saham. Tahu emiten mana saja yang punya kinerja baik, juga yang berkinerja buruk. Tahu kapan harus menjual, menahan, atau membeli saham.

Dengan kata lain, no pain no gain. Ada keuntungan, pasti ada risiko. Semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi pula risiko yang bisa didapat. So, tentukan tujuanmu dengan benar ya.

Pahami untung rugi dunia saham

Hal yang tak kalah penting saat belajar saham adalah memahami untung rugi dalam berinvestasi. Keuntungan dari memiliki saham yang pertama tentu saja selisih harga saat kamu menjualnya sahat saham yang dimiliki mengalami kenaikan harga.

Selain itu, kamu juga bisa mendapat dividen alias pembagian laba perusahaan di akhir tahun buku. Dengan catatan, kamu masih memiliki saham di perusahaan tersebut saat mereka melakukan tutup buku.

Baca juga: Ketahui 2 Cara Mendapatkan Dividen Saham Di Sini

Nah, saham juga memiliki risiko mengalami rugi. Kamu bisa saja mengalami kerugian saat harus menjual saham dengan harga lebih rendah dibanding saat membeli. Hal ini sangat mungkin terjadi ketika salah perhitungan atau ada faktor lain yang membuat kamu merugi.

Kerugian lainnya adalah kamu mengalami suspend. Saat mengalami suspend yang bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, maka kamu tidak bisa melakukan transaksi sampai suspend itu dicabut oleh pihak otoritas perdagangan saham, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia.

Mulai dengan yang kecil

Mulai dengan 'dana' yang kecil, dari artikel belajar saham untuk pemula

Ingat dengan pepatah “sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit”? Begitulah yang harus kamu lakukan saat mulai belajar saham.

Jangan langsung menaruh uang dalam jumlah besar ketika kamu pertama kali bermain saham. Tapi juga, jangan terlalu kecil. Karena keuntungan besar bisa didapat karena kita menanamkan investasi yang besar juga.

Apalagi dalam dunia saham, dapat keuntungan 1 persen saja sebenarnya sudah menggembirakan. Tapi angka 1 persen dari 5 juta dengan 1 persen dari 50 juta tentu akan bikin senyum kamu berbeda bukan?

Namun, bukan artinya kamu harus langsung menanamkan dana besar dalam investasi awal. Yang lebih penting adalah konsisten menambah dana investasi saham kamu setiap bulan. Sehingga kamu akan mendapatkan capital gain yang bisa digunakan untuk meningkatkan keuntungan.

Hindari saham gorengan

Rasanya hanya sedikit orang Indonesia yang tidak menyukai gorengan. Cemilan murah meriah ini sudah jadi rutinitas, meski kandungan gizinya bisa dibilang sangat rendah.

Dalam dunia trading juga dikenal istilah saham gorengan. Para pemain saham yang sudah punya jam terbang tinggi kerap bermain di saham gorengan. Tapi, ini sangat tidak dianjurkan bagi para pemula.

Kenapa? Karena saham gorengan ini cukup rumit dari sisi analisis teknikal.  Saham jenis ini sangat sulit diprediksi. Pergerakannya yang cenderung liar akan sangat sulit dipahami oleh mereka yang masih kategori pemula.

Butuh ilmu saham yang tinggi ketika kamu mulai terjun bermain di saham gorengan. Dan tentu saja, hal ini berkaitan langsung dengan jam terbang kamu dalam bermain saham.

Diversifikasi Investasi

Laiknya sebuah usaha, dalam dunia saham juga kamu harus melakukan diversifikasi investasi. Artinya, jangan pernah menanamkan seluruh investasi saham di satu transaksi. Sehingga ketika kamu suatu saat mengalami kerugian, seluruh modal yang dimiliki tidak ikut amblas.

Kamu bisa menaruh sekian rupiah untuk saham emiten A, sekian rupiah di emiten B, dan seterusnya. Jangan terlalu yakin menaruh semua uang yang kamu miliki untuk membeli satu jenis saham saja. Karena sebuah perusahaan pasti akan mengalami pasang surut. Hari ini bisa untuk, besok bisa saja mengalami kerugian.

Kalaupun tidak melakukan diversifikasi, minimal kamu tidak menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Tetap gunakan sebagian modal saja, sambil kamu mempelajari bagaimana meraih keuntungan dari dunia saham ini.

Pilih Indeks LQ45 atau IDX30

BEI Indeks LQ45 dari artikel belajar saham untuk pemula
Sumber: Top Business

Nah salah satu langkah mudah dalam cara belajar saham untuk pemula karena memiliki risiko kecil adalah memilih saham dengan indeks LQ45 atau IDX30. Tak hanya berisiko kecil, tapi juga menjanjikan keuntungan.

Bursa Efek Indonesia merilis 22 indeks saham. Sebelum bingung memilih saham yang ada di indeks yang mana, langsung saja deh pilih saham dengan indeks LQ45 atau IDX30.

Karena saham-saham yang berada di dua indeks tersebut termasuk yang memiliki likuiditas tinggi. Fundamental perusahaannya pun termasuk yang bagus. Sehingga saham-saham yang ada di dua indeks tersebut sering diistilahkan dengan saham blue chip.

Saham blue chip merupakan saham dari perusahaan yang bisa menjanjikan stabilitas keuntungan. Meski tidak terlalu besar, peluang untuk selalu mendapat cuan dari saham emiten yang masuk kategori blue chip ini termasuk tinggi.

Lantas, apa saja saham yang masuk kategori blue chip di Bursa Efek Indonesia? Well, diantaranya ada BBCA (Bank BCA), UNVR (Unilever Indonesia), dan BBRI (Bank BRI).

Intinya ya saham-saham dengan kapitalisasi yang besar di pasar serta ramai diperdagangkan di lantai bursa.

Terus update pengetahuanmu

Satu cara belajar saham untuk pemula yang tidak bisa dikesampingkan adalah tak pernah bosan belajar. Karena pengetahuan akan terus berkembang. Begitu pula dengan strategi dan teknik untuk mendapatkan cuan di perdagangan saham.

Baca juga: Ingin Mudah belajar Saham? Gabung aja ke 10 Komunitas Saham Ini

Dengan terus meng-update dan meng-upgrade pengetahuan yang kamu miliki, artinya kamu selalu berada dalam posisi “siap tempur”. Selalu memiliki senjata dan amunisi yang mencukupi untuk meraup keuntungan dari investasi saham yang dilakukan.

Ingat, bermain saham bukan spekulasi. Karena ada ada analisis dan pengetahuan mumpuni, juga intuisi, dalam sebuah keuntungan yang diraih.

Jadi, jangan pernah berhenti untuk belajar. Bahkan, ketika kamu sudah menjadi seorang trader atau investor ulung yang mampu meraih keuntungan besar dalam setiap transaksi.

Karena bermain saham bukan cara cepat untuk menjadi kaya. Pasti akan ada perjuangan dan keringat dalam setiap prosesnya hingga kamu bisa menjadi seorang trader dengan penghasilan yang menggunung.

Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment