Pada artikel ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara membeli reksadana di Bibit, khususnya bagi kamu yang baru pertama kali mendaftar atau membuat akun di aplikasi Bibit.
Bagi kamu yang belum, namun tertarik untuk berinvestasi reksadana dan mengenal Bibit lebih lanjut, silakan baca tulisan saya sebelumnya di sini: Review Bibit – Platform Investasi Reksadana Otomatis dan Murah!
Cara membeli reksadana di Bibit
Menggunakan Robo Advisor
Pertama, cara membeli reksadana di Bibit bisa dilakukan dengan dengan memanfaatkan fitur robo advisor.
Apa itu robo advisor? Well, robo advisor singkatnya berperan sama seperti penasihat keuangan pribadi kamu, dimana si penasihat ini akan memberikan kamu saran terbaik dalam mengelola komposisi portofolio investasi (reksadana) sesuai dengan profil risiko kamu.
Misalnya, anggap sekarang kamu punya uang Rp1 juta dan berkeinginan untuk menginvestasikan uang tersebut di instrumen reksadana. Nah, daripada kamu repot sendiri memutuskan untuk menaruh uang kamu di reksadana jenis apa, dan di produk reksadana dari manajer investasi (MI) yang mana, akan jauh lebih baik bila kamu tinggal memberikan uangnya ke penasihat keuangan pribadi kamu saja, lalu biarkan dia bekerja memutuskan semua hal tersebut untuk kamu. Right?
Nah, dengan analogi yang sama, ketika kamu berinvestasi reksadana di Bibit menggunakan fitur robo advisor, maka robo advisor ini akan bertindak sama seperti penasihat keuangan pribadi kamu. Jadi, dia lah yang akan menentukan kamu sebaiknya berinvestasi di jenis reksadana apa, di produk reksadana yang mana, serta dalam presentase berapa. Yang semua itu ditentukan secara otomatis berdasarkan profil risiko kamu.
Contoh, saat ini, profil risiko saya di Bibit bernilai 10 atau tergolong ke dalam kelompok investor agresif. Dalam kelompok ini, robo advisor menyarankan saya untuk memiliki komposisi portofolio investasi reksadana sebagai berikut, yaitu:
- Reksadana saham 70%
- Reksadana obligasi atau pendapatan tetap 20%, dan
- Reksadana pasar uang 10%
Dengan demikian, apabila saya berinvestasi reksadana Rp1 Juta di aplikasi Bibit, maka robo advisor akan secara otomatis membagi uang Rp1 juta tadi menjadi tiga bagian dengan rincian:
- Rp700.000 untuk berinvestasi di reksadana saham
- Rp200.000 untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, dan
- Rp100.000 untuk berinvestasi di reksadana pasar uang
Oke, sampai di sini saya rasa kamu sudah cukup paham dengan bagaimana cara kerja dari robo advisor?
Sekarang, mari kita lanjut ke cara membeli reksadana di aplikasi Bibit dengan memanfaat fitur robo advisor. Caranya ialah:
1. Buka aplikasi Bibit, dan klik/sentuh tombol Investasi sekarang.
2. Masukkan nominal uang yang ingin kamu investasikan di reksadana, misal Rp5 Juta. Klik/sentuh tombol Beli.
3. Setelah itu, akan muncul saran dari robo advisor untuk berinvestasi di produk reksadana apa dan berapa, centang kolom “Saya menyetujui…..” lalu klik/sentuh tombol Bayar Sekarang.
4. Pilih metode pembayaran yang kamu inginkan. Sebaiknya pilih metode pembayaran melalui Gopay atau LinkAja agar kamu tidak repot verifikasi. Klik/sentuh tombol Bayar.
5. Terakhir, lanjutkan proses pembayaran sesuai petunjuk. Jika sudah, tunggu beberapa hari kerja sampai unit reksadana yang kamu beli akhirnya masuk ke portofolio investasi kamu di Bibit.
Berinvestasi secara Mandiri
Kedua, cara membeli reksadana di Bibit bisa dilakukan dengan cara mandiri, yaitu tanpa menggunakan robo advisor.
Artinya, dengan cara ini, kamu sendiri lah yang akan memutuskan untuk berinvestasi di jenis reksadana apa, produk reksadana yang mana, dan mau investasi dalam jumlah berapa.
Nah, buat kamu yang memiliki tujuan investasi sendiri dan paham bagaimana cara mengelola portofolio investasi yang baik sesuai dengan profil risiko, maka cara ini sebetulnya jauh lebih baik dan lebih disarankan daripada cara yang sebelumnya.
Bahkan, saat ini, saya pun lebih sering berinvestasi reksadana di Bibit secara mandiri daripada memanfaatkan fitur robo advisor. (Ingat, kamu tidak perlu ikut-ikutan juga yaa)
Berikut ini cara membeli reksadana di Bibit secara mandiri:
Kak,mau tanya lagi jika skrg kita beli 1juta di januari,apakah tiap bulan kita harus bayar 1 juta lagi di bulan februari?lalu di bulan maret sampe desember 2021,ato gimana ya?maaf masih bingung🙏
Tidak begitu cara kerjanya. Karena keputusan untuk investasi reksadana tergantung kepada setiap investor. Misal, saya investasi bulan ini Rp1 juta, trus bulan depannya tidak, ya tidak masalah. Tiga bulan kedepan juga tidak investasi, ya tidak masalah juga. Beda lagi, kalau saya ikut program auto allocate dana.
Misalnya, di IPOTFUND, saya mengaktifkan pembelian reksadana secara otomatis senilai Rp1 juta tiap bulannya. Kalau begini, maka saldo di RDN saya akan terus dipotong oleh pihak IPOTFUND sebesar Rp1 juta setiap bulannya. Itupun kalau RDN saya ada saldonya. Kalau tidak ada saldo, ya tidak dipotong dan tidak terjadi pembelian reksadana secara otomatis.
Saat ini, di Bibit belum ada fitur pembelian reksadana secara otomatis. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalaupun ada, kamu juga bebas untuk menonaktifkan fitur tersebut. Hehe