Apa yang membuat reksadana begitu diminati saat ini? Jawabannya adalah karena modal yang dibutuhkan kecil, memiliki cara kerja transparan, punya imbal hasil yang tinggi, dan lain-lain. Selengkapnya, kamu bisa langsung menyimak penjelasan 7 keuntungan reksadana berikut ini.
Jika kamu menanyakan apa instrumen investasi yang cocok bagi pemula, maka jawaban saya adalah reksadana. Alasannya karena di reksadana kamu hanya disuruh untuk memilih pihak Manajer Investasi (MI) yang akan mengelola dana kamu saja.
Kamu tidak diharuskan untuk memantau pergerakan pasar, menganalisa investasi, dan lain-lain yang mana semuanya butuh waktu belajar yang panjang dan pengalaman yang tidak sedikit untuk benar-benar paham.
Hal itulah yang kemudian membuat reksadana sebagai pilihan produk investasi terbaik buat kamu yang baru akan memulai berinvestasi. Namun tidak hanya sampai disitu, berikut ini delapan keuntungan berinvestasi di reksadana yang perlu kamu ketahui.
1. Imbal hasil yang Tinggi
Sebagai seorang investor, tentu salah satu tolak ukur yang kita gunakan dalam menilai kelayakan dari sebuah investasi adalah “berapa persen keuntungannya?”. Jika tinggi, kita akan cenderung tertarik berinvestasi. Sementara jika tidak, kita akan cenderung menjauh dan beralih memilih jenis investasi yang lainnya. Terutama yang lebih bisa menghasilkan keuntungan tinggi alias high profit investments.
Sekarang, pertanyaannya adalah apakah reksadana merupakan investasi yang layak?. Jawabannya adalah tentu saja. Sebab selama ini rata-rata investasi di reksadana mampu menghasilkan keuntungan hingga 20% setiap tahunnya. Artinya kalau tahun 2019 ini kamu mulai berinvestasi Rp. 1 juta di salah satu reksadana, maka dalam kurun waktu 1 tahun saja (di tahun 2020), uang kamu itu sudah tumbuh menjadi Rp. 1,2 juta.
Bahkan jika kamu memutuskan untuk menahan investasi tersebut selama 5 tahun, dengan tanpa menambah jumlah investasi sekalipun, maka duit kamu tetap akan tumbuh lebih besar lagi menjadi sekitar Rp. 2,4 juta di tahun ke-5. Alias keuntungan yang kamu peroleh dari berinvestasi reksadana itu bisa mencapai 148% (simulasi lengkapnya bisa kamu lihat pada tabel di bawah). Nah coba bayangkan berapa keuntungan yang bisa kamu peroleh jika kamu berinvestasi lebih besar lagi. Misal Rp. 10 juta, Rp. 50 juta, atau Rp. 100 juta. Hmm..
Perhatian: Tabel diatas hanya berupa simulasi keuntungan investasi reksadana dengan asumsi return yang konstan 20% per tahun. Pada realitanya, keuntungan reksadana yang diperoleh bisa lebih dari itu, kurang dari itu, atau bahkan rugi.
2. Memiliki resiko yang relatif kecil
Di reksadana uang yang kamu setor akan diinvestasikan atau disebar ke beberapa instrumen investasi sehingga dapat meminimalkan resiko – usaha ini disebut diversifikasi. Contohnya, saat kamu membeli reksadana saham, maka yang terjadi saat itu adalah dana kamu tidak hanya akan digunakan untuk membeli saham dari satu emiten (perusahaan) saja, melainkan dana tersebut dibagi untuk dibelikan saham dari sejumlah emiten.
Sehingga misalnya, harga dari satu atau beberapa saham diantaranya turun (loss), itu tidak akan langsung memengaruhi keseluruhan nilai dari investasi reksadana kamu. Contoh, katakanlah reksadana yang kamu punya sedang mengoleksi 25 saham dari perusahaan tertentu. Kemudian pada suatu hari ternyata 7 saham diantaranya mengalami resiko loss.
Pertanyaannya, apakah itu lantas akan membuat nilai reksadana kamu berkurang (loss) juga? Kan belum tentu ya! Pasalnya, di reksadana tersebut masih ada sisa 18 saham lain yang juga masih perlu diperhitungkan. Nanti setelah ke-25 harga saham tersebut digabungkan, barulah bisa kelihatan wujud nilai reksadana kamu seperti apa. Dan saya yakin kalau cuman 7 diantara 25 saham saja yang mengalami loss, reksadana kamu kemungkinan besar nilainya masih akan baik-baik saja. So, again, the risk is minimum.
3. Dikelola oleh Pihak Profesional (Manajer Investasi)
Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya (apa itu reksadana, cara kerja, dan jenis-jenisnya), reksadana tidak lain ialah instrumen investasi yang dikelola oleh perantara. Perantara ini dikenal dengan sebutan manajer investasi. Merekalah yang bertugas dalam mengelola dana setoran kamu untuk dibelikan portofolio seperti saham, obligasi, dan deposito.
Berhubung mereka sudah sangat profesional juga sudah mendapatkan sertifikat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), maka kamu nggakusah khawatir lagi soal kemampuan mereka dalam mengelola dana investasi. Hanya saja untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kamu tetap disarankan untuk menyaring terlebih dahulu manajer investasi yang akan kamu pilih.
Kamu bisa melakukannya dengan melihat sekaligus membandingkan bagaimana track record kinerjadari masing-masing manajer investasi selama ini. Soal apakah ada fee-nya atau tidak tentu tetaplah ada, tapi murah kok. Hal ini karena total biaya jasa manajer investasi-nya disebar ke semua investor yang memilih reksadana tersebut sehingga biayanya pun bisa jadi lebih terjangkau.
Poin penting: Memiliki pihak yang profesional dalam mengelola dana investasi merupakan keuntungan reksadana yang tidak mungkin bisa kamu peroleh dari instrumen investasi yang lain. Dengan demikian, reksadana pun menjadi sangat cocok buat kamu yang masih baru mengenal investasi dan/atau tidak memiliki waktu untuk melakukan analisa investasi.
4. Bisa mulai investasi dengan budget terbatas
Salah satu keuntungan berinvestasi di reksadana adalah persyaratan modalnya yang relatif rendah. Di reksadana, kamu tidak perlu menggelontorkan jutaan rupiah untuk bisa mulai berinvestasi. Sebab sekarang ini, rata-rata penjual reksadana sudah mematok harga yang sangat terjangkau untuk membeli instrumen investasi yang satu ini – umumnya Rp. 100 ribu .
Bahkan pada salah satu situs e-commerce di Indonesia, kamu sudah bisa lho membeli reksadana dengan harga Rp. 10.000 saja. Ini barangkali lebih murah dari biaya makan siang kamu sehari-hari. Kebijakan harga reksadana yang murah ini memang sengaja diberlakukan agar produk investasi reksadana bisa lebih menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Terutama dapat menjangkau mereka yang hanya memiliki modal terbatas. 5. Transaksi Jual beli via Onlinej
Tidak hanya menawarkan biaya yang murah, reksadana juga memberikan kamu kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli. Hal ini karena rata-rata sekarang aktivitas jual beli reksadana sudah bisa dilakukan via online, tanpa lagi harus repot pergi ke bank/sekuritas, mengantri, dan mengurus administrasi lainnya yang dapat menyita waktu kamu. Kini dengan kehadiran internet, kamu sudah bisa melakukan semua itu melalui website maupun aplikasi.
Selain itu, dengan adanya fasilitas jual beli reksadana online ini, secara tidak langsung juga dapat membuat biaya transaksi reksadana semakin lebih murah. Bahkan pada sejumlah platform investasi reksadana online, kamu sudah tidak dikenakan biaya sama sekali dalam melakukan transaksi alias gratis.
6. Transparan
Di reksadana, kamu bisa memantau perkembangan portofolio, kabar terbaru dari manajer investasi, dan update biaya yang dikenakan secara transparan. Kamu bisa melihat secara live berapa keuntungan investasi reksadana kamu, resiko yang terjadi pada portofolio kamu, hingga Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari masing-masing manajer investasi setiap saat via online.
Bahkan tidak hanya NAB, manajer investasi juga berkewajiban menerbitkan prospektus (termasuk didalamnya laporan keuangan) mereka secara teratur di surat kabar. Oleh karena semuanya serba transparan, maka kemungkinan untuk terjadinya tindak penyelewengan dana pun menjadi semakin bisa ditekan.
7. Aman
Reksadana merupakan instrumen investasi yang terbilang aman. Karena selain semuanya serba transparan, dana yang kamu setor di reksadana juga tidak akan langsung masuk ke rekening pihak manajer investasi. Melainkan dititipkan dulu ke rekening bank khusus yang dikenal dengan sebutan bank kustodian. Sehingga kamu pun tidak perlu khawatir uang kamu akan disalahgunakan atau dibawa kabur oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Lagipula, baik itu reksadana maupun manajer investasi juga selalu berada di bawah pengawasan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia. Sehingga kalaupun terjadi suatu kejanggalan, kamu selalu bisa melaporkannya ke pihak OJK untuk ditindaklanjuti.
Artikel ini merupakan bagian dari panduan investasi reksadana bagi pemula.
Saya juga sudah mulai sedikit sedikit mau berinvestasi. Sebagai pemula saya mulai dengan membeli reksadana pasar uang di bareksa secara online. Berhubung saya pemula saya memilih untuk membeli produk reksadana pasar uang yang harganya paling murah yaitu 100 ribu…tetapi ada juga investasi reksadana yang murah hanya seharga 10 ribu juga…itung itung nabung aja sih…soalnya kalau disimpan di rekening pasti akan habis untuk potongan setiap bulan…kalau di investasikan uang kita bukannya berkurang tapi malah bertambah…
Yap betul, saya juga saat ini menggunakan instrumen reksadana pasar uang untuk mengendapkan uang saya. Daripada ditaruh di bank yang semakin lama cenderung berkurang, lebih baik saya taruh di RDPU supaya bisa terus bertambah seiring dengan waktu.
Great Decision mas Eko 🙂