Review Cashwagon – P2P Lending Konsumtif Bunga Tinggi

Review Cashwagon -Di blog ini, saya cukup banyak membahas tentang instrumen investasi Peer to Peer (P2P) lending. Buat kamu yang belum tahu, P2P Lending adalah salah satu instrumen investasi berisiko menengah – tinggi yang memiliki cara kerja kurang lebih sama seperti bank, yaitu mempertemukan  antara pendana (lender) dan peminjam (borrower).

Berbicara tentang P2P lending, di Indonesia sendiri sudah ada lebih dari 160 platform P2P lending yang resmi beroperasi, bahkan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Salah satunya adalah Cashwagon dengan nama perusahaan PT. Kas Wagon Indonesia.

Sesuai dengan judul tulisannya, kali ini saya akan memberikan review mengenai pengalaman saya ketika mencoba platform P2P Lending Cashwagon, khususnya sebagai pendana.

Profil perusahaan

profil perusahaan cashwagon - review cashwagon

Jika melihat profil perusahaan Cashwagon, rupanya Cashwagon adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2017, berkantor pusat di Singapura, dan telah beroperasi di 5 negara, yaitu Sri Lanka, Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Sementara dari segi tim manajemen, saya melihat rata-rata semuanya adalah orang yang sudah berpengalaman di industrinya masing-masing, terutama di bidang keuangan dan perbankan.

Selain itu, sejauh ini Cashwagon juga telah mendapatkan sejumlah pendanaan dari luar yang mana bisa menjadi salah satu tolak ukur bahwa perusahaan ini memiliki prospek yang cukup baik ke depannya karena dipercaya oleh investor.

Dengan demikian, saya menganggap Cashwagon sebagai salah satu perusahaan P2P lending yang bisa dipercaya.

Produktif atau Konsumtif?

Cenderung konsumtif.

Cashwagon memiliki cara kerja yang kurang lebih sama dengan platform P2P lending Asetku. Di Cashwagon, jenis pinjaman yang tersedia untuk didanai adalah pinjaman personal, yang mana kemungkinan besar digunakan untuk keperluan konsumtif.

P2P lending yang menyasar sektor konsumtif seperti ini jelas lebih berisiko dibandingkan platform P2P lending yang menyasar sektor produktif, seperti Akseleran. Maka itu, diperlukan kebijaksanaan calon investor sebelum mendanai di P2P Cashwagon.

Jumlah Minimum Investasi

Calon investor yang ingin mendanai Cashwagon wajib menyediakan dana minimal Rp500.000 untuk melakukan pendanaan awal.

Jumlah ini terbilang lumayan tinggi, jika dibandingkan dengan P2P lending lain yang memiliki minimum investasi mulai dari Rp100.000, atau bahkan lebih rendah dari itu.

Berapa lama Jangka Waktu Pendanaan?

Bervariasi.

Di Cashwagon, setiap pendana bisa memberikan pendanaan mulai dari Rp500.000 – Rp500.000.000, dengan rentang waktu mulai dari 10 hari sampai dengan 360 hari (1 tahun).

Berapa rate bunga atau imbal hasil?

Berinvestasi di P2P lending Cashwagon akan memberikan kamu bunga atau imbal hasil hingga 15% per tahun flat.

Rate ini terbilang tinggi daripada suku bunga deposito yang hanya 5-6% per tahun (belum termasuk pajak) atau reksadana pasar uang yang 7-9 % (bersih) per tahun.

Baca juga: P2P lending vs reksadana saham, mana yang lebih menguntungkan?

Biaya yang dikenakan

Sejauh ini, saya tidak melihat ada biaya yang dikenakan bagi pendana yang ingin mendanai di P2P lending Cashwagon. Bahkan, untuk proses penarikan dana juga dilakukan secara real time (selama waktu operasional bank) serta tidak dikenakan biaya sama sekali.

Sebaliknya, pihak Cashwagon mengenakan biaya yang cukup tinggi bagi para calon peminjam. Selain itu, jika terjadi keterlambatan pembayaran, peminjam juga akan dikenakan biaya denda yang cukup tinggi.

Syariah atau tidak?

Sama sekali tidak.

Cashwagon adalah P2P lending untuk kamu yang ingin mencari untung sebesar-besarnya. Haha

Baca juga: P2P Lending Syariah: Pengertian, Cara Kerja, dan Pengalaman Berinvestasi

Kemudahan berinvestasi

Saat ini, P2P lending Cashwagon hanya bisa diakses melalui websitenya di p2p.cashwagon.id.

Mulai dari proses pendaftaran sampai berinvestasi di Cashwagon terbilang mudah. Bahkan, saya tidak menemukan kendala sama sekali, kecuali fakta bahwa proses ini tidak bisa dilakukan via aplikasi di smartphone.

Untuk proses cara pendaftaran dan berinvestasi di Cashwagon, kamu bisa membaca tulisan saya yang satu ini:  Cara Mendaftar dan Berinvestasi di P2P Lending Cashwagon

Pengalaman Berinvestasi di Cashwagon

Untuk keperluan bahan artikel ini, saya mencoba berinvestasi di Cashwagon senilai Rp500.000 dengan mengambil jangka waktu pendanaan selama 10 hari.

Saya mulai mendanai pada tanggal 3 April 2020 lalu, dan setelah 10 hari pendanaan, saya berhasil mendapatkan uang pokok pendanaan saya kembali bersama dengan bunga senilai Rp2,876 pada 13 April 2020.

Review Cashwagon – P2P Lending Konsumtif Bunga Tinggi 1

Kenapa saya mengambil jangka waktu 10 hari? Karena untuk meminimalkan risiko. Sementara, jika kamu suka mendanai pinjaman dengan jangka waktu lebih dari 10 hari, ya silakan saja. Risiko bisa dipastikan akan naik, namun begitu pula dengan potensi imbal hasil yang akan kamu peroleh. Menjadi lebih banyak.

High risk, high return.  

Fitur

Untuk mendanai di Cashwagon, kamu bisa memilih fitur manual funding atau autofunding.

Manual funding berarti kamu sendiri yang akan memilih produk pinjaman mana yang akan kamu danai. Sementara fitur autofunding berarti pihak Cashwagon yang akan memilihkan sendiri produk pinjaman terbaik untuk kamu.

Selain itu, di Cashwagon juga terdapat aturan “otomatis mendanai”, dimana Cashwagon berhak menempatkan dana kamu secara otomatis untuk mendanai pinjaman yang tersedia di platform ini jika kamu tidak melakukan pemilihan opsi pendanaan atau penarikan dana dalam waktu 48 jam setelah kamu melakukan top up saldo (baik top up perdana ataupun top up saldo yang kesekian kalinya) atau setelah berakhirnya opsi pendanaan yang dipilih sebelumnya.

Program Referral Cashwagon

Bagi setiap pendana yang berhasil mengajak orang lain untuk berinvestasi di Cashwagon akan memperoleh bonus 1 – 5% dari jumlah pendanaan yang diberikan oleh setiap pemberi pinjaman yang direferensikan.

Adapun perhitungan komisinya didasari pada aturan berikut ini:

aturan program referral Cashwagon - review cashwagon

Selain itu, perlu diketahui bahwa maksimal bonus yang bisa diterima oleh setiap investor yang berhasil mereferensikan pemberi pinjaman baru di Cashwagon adalah Rp10.000.000. Ini cukup disayangkan, mengingat komisi yang bisa kamu terima dari program referral Cashwagon pun menjadi terbatas.

Berbeda dengan P2P lending Investree yang memiliki program bonus referral tidak terbatas.

Kesimpulan

Berinvestasi di P2P lending Cashwagon bisa dibilang aman karena memiliki profil perusahaan yang terpercaya, serta telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Meski begitu, tidak semua orang cocok berinvestasi di Cashwagon karena memiliki risiko lebih tinggi, berjenis P2P lending konsumtif, dan tidak memiliki sistem syariah.

Sebaliknya, jika kamu adalah tipe investor yang cenderung agresif dan lebih sering memikirkan profit daripada risiko, berinvestasi di P2P lending Cashwagon ini mungkin cocok untuk kamu.

Demikian review pengalaman saya berinvestasi di P2P lending Cashwagon. Semoga bermanfaat.

Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

1 thought on “Review Cashwagon – P2P Lending Konsumtif Bunga Tinggi”

  1. saya pernah dengar dari temen tentang P2P lending ini..cma waktu itu belum begitu tertarik, sekarang semakin gamblanglah pengetahuan saya berkat ulasan ini

    Reply

Leave a Comment